REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bandara Soekarno-Hatta menyiapkan UPS baru agar listrik tidak padam. UPS ini nantinya akan menyimpan cadangan pasokan listrik agar tidak sampai mati.
"PLN harus kontrol terus supaya aliran listrik aman dan tidak terputus, karena menyangkut keselamatan penerbangan dan reputasi dunia penerbangan kita," jelas Anggota Komisi V DPR, Marwan Ja'far, Selasa (18/12).
Dia menyatakan listrik di bandara harus terus siaga, karena sangat penting. "Jangan sampai ketika wisatawan asing datang, Kita menyambutnya dengan mati lampu. Malu," jelasnya.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Tri S Sunoko, menyatakan bagaimana bisa UPS mati. "Ini baru pertama kali terjadi. Kita juga kaget. Ini karena uninterruptible power supply (UPS) mati," kata Tri.
Menurutnya, kejadian ini merupakan kejadian langka dan belum pernah terjadi sebelumnya. Biasanya saat UPS utama mati, maka UPS cadangan akan langsung menyala. Namun kenyataannya, UPS kedua malah ikut terbakar.
Tri mengaku memang UPS tersebut sudah usang, usianya pun sudah 15 tahun dan pihaknya sudah berkomitmen untuk menggantinya. Namun yang membingungkan, UPS tersebut padam dengan tiba-tiba di saat perseroan mau memesan UPS baru dari Jerman yang akan datang pada Januari 2013 mendatang.
"Kita akan selidiki, kita juga koordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Ditjen Perhubungan Udara. Hingga saat ini, kami sudah bekerja sesuai standard operating procedure (SOP)," tambahnya.
Pihaknya akan melakukan audit investigasi atas peristiwa tersebut. Namun, Tri belum bisa memastikan kapan selesainya audit investigasi itu. Tri juga membantah bahwa UPS yang terbakar ini karena ada anggapan sabotase dari pihak lain, khususnya yang mengincar posisi Tri Sunoko sebagai Direktur Utama PT Angkasa Pura II.