REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kapal tempur TNI Angkatan Laut, KRI Sultan Hasanuddin-366 mengakhiri tugas setelah enam bulan menjalankan misi penjaga perdamaian di bawah bendera PBB di Lebanon.
Dalam perjalanan kembali ke Tanah Air, KRI Sultan Hasanuddin singgah berlabuh di dermaga Port Said, ujung paling utara Terusan Suez, Mesir, pada Sabtu (15/12) akhir pekan lalu.
Wakil Kepala Perwakilan RI (Wakeppri) di Mesir, Teuku Darmawan, didampingi Atase Pertahanan KBRI Kairo, Kol. Mar. Ipung Purwadi, beserta beberapa staf KBRI melepas keberangkatan KRI Sultan Hasanuddin-366 tersebut, kata Kepala Pelaksana Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Kairo, Muhammad Nur Salim, kepada ANTARA Kairo, Senin (17/12).
Dari Port Said, KRI Sultan Hasanuddin di bawah komando Letkol Laut (P) Dato Rusman akan menempuh rute menuju Jeddah, Salalah, Colombo, Belawan, Jakarta, dan berakhir di Surabaya sekitar pertengahan Januari 2013.
Wakeppri Teuku Darmawan dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga atas peran KRI Sultan Hasanddin beserta 105 awaknya telah mengharumkan nama bangsa Indonesia serta secara aktif menjalankan amanat UUD 45 untuk turut aktif menciptakan perdamaian dunia.
Ungkapan senada diutarakan Atase Pertahanan KBRI Kairo, Kol Mar Ipung Purwadi, dan menekankan bahwa kesempatan yang diperoleh awak kapal selama penugasan yang berada di pusat terjadinya berbagai konfilk di dunia hendaknya menjadi sarana untuk belajar dan meningkatkan kapasitas diri.
Selain itu, KRI Sultan Hasanuddin-366 juga mendapatkan penilaian Outstanding Performance dari MTF Commander atas dedikasi dan kontribusinya dalam misi Perdamaian PBB sesuai mandat Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.