Senin 17 Dec 2012 17:58 WIB

Din Apresiasi Warga yang Beli Aset Lokalisasi

Patron of World Peace Forum, Din Syamsuddin (center), explains the forthcoming event in a press conference in Jakarta, Thursday.
Foto: Republika/Prayogi
Patron of World Peace Forum, Din Syamsuddin (center), explains the forthcoming event in a press conference in Jakarta, Thursday.

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengapresiasi warga yang membeli aset di kawasan wanita tuna susila (WTS) untuk dijadikan lokasi rumah tangga atau usaha di kawasan Lokalisasi Tambak Asri Surabaya.

"Kebetulan ada warga Muhammadiyah yang membeli aset milik mucikari di lokalisasi. Sekarang sudah tutup dan dibeli untuk kegiatan rumah tangga dan usaha. Pak Din akan datang sebagai bentuk apresiasi," ujar Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan, M. Arif'an, Senin (17/12).

Ia mengatakan, sebelum ini sudah banyak warga maupun lembaga Muhammadiyah membeli aset yang dulunya digunakan tempat prostitusi. Selain sebagai rumah, tidak sedikit yang digunakan masjid, panti asuhan, sekolah dan amal usaha lainnya.

Jika ditotal, sudah lebih dari 50 unit aset yang sekarang dimiliki warga dan digunakan kegiatan positif. Perkembangannya sangat baik dan masyarakat menyambutnya," kata dia.

Din Syamsuddin berjanji datang ke Lokalisasi di Tambak Asri pada Selasa (18/12) untuk berdialog dengan sejumlah WTS sembari mengajak agar segera meninggalkan pekerjaannya dan mencari penghasilan halal. Setelah berdialog dengan WTS, Din dijadwalkan menuju Lokalisasi Bangun Sari yang berada tidak jauh dari Lokalisasi Tambak Asri dengan menumpang kereta kelinci.

"Rombongan juga akan meninjau SD Muhammadiyah 11 yang lokasinya berada di kawasan kompleks lokalisasi Bangun Sari," katanya.

Pihaknya berharap, dengan hadirnya Din Syamsuddin ke lokalisasi secara langsung, mampu menyadarkan para WTS yang selama ini melegalkan kegiatan prostitusi sebagai profesi sehari-hari.

"Ini juga sebagai bentuk dukungan terhadap program Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kota Surabaya yang gencar menutup sejumlah wisma dan lokalisasi di Surabaya dan Jawa Timur," tukas dia.

Sementara itu, Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Nadjib Hamid mengakui, Din Syamsuddin akan mengunjungi dua lokalisasi di Kecamatan Krembangan.

"Ini sebagai salah satu bentuk gerakan dakwah Muhammadiyah kepada masyarakat. Bagi Muhammadiyah, dakwah ke lokalisasi sudah sering dilakukan dan sebagai wujud nyata menegakkan ajaran Agama Islam," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement