REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Amerika serikat (AS) di Texas sejak lama gemar masakan Asia, termasuk Indonesia. Demikian menurut masukan yang terjaring dalam Serial Forum Diskusi Diaspora Indonesia yang diselenggarakan oleh Konsulat Jenderal RI di Houston bekerja sama dengan Diaspora Indonesia Houston, Sabtu lalu (15/12)
Menurut Konsul Jenderal RI di Houston Al Busyra Basnur dalam pernyataan pers yang diterima di Jakarta, Senin, orang Amerika di Houston senang makan di restoran atau cafe yang baru dengan harga yang terjangkau dan mereka juga cenderung mencari tempat makan dan minum yang bersih dan letaknya strategis.
Soentono Jie, yang menjual masakan Indonesia dan Cina, dalam paparan singkatnya antara lain mengatakan bahwa restorannya bukanlah kelas atas, namun pengunjungnya cukup banyak, baik masyarakat Indonesia maupun Amerika. "Masakan Indonesia yang saya jual bahkan dimuat dalam Houston Chronicle," kata Saoentono Jie.
yang akrab di panggil Asun. Houston Chronicle adalah koran terbesar di Texas dan 10 besar di Amerika. Restoran Soentono Jie, termasuk 100 terbaik di Houston.
Berbeda dengan Suzan Jie yang sudah 14 tahun menggeluti bisnis di Amerika. Sebelum membuka Tea House & Cafe 9 bulan yang lalu, ia membuka restoran China. Sekarang Suzan lebih tertarik membuka Tea House & Cafe karena usaha ini lebih mudah dijalankan. "Dalam sembilan bulan membuka usaha ini, saya sudah mencapai breakeven point," katanya.
Sementara itu, Harry Kumala sudah menjalankan bisnis di Amerika sejak 25 tahun yang lalu, ketika ia masih kuliah di Amerika. Beraneka ragam bisnis sudah ia jalankan, antara lain mendatangkan ikan dan barang-barang dari Indonesia hingga akhirnya sekarang ia membuka restoran bersama temannya Andrew, yang juga orang Indonesia.
"Saya memulai usaha di Amerika dengan mengusung bakul dari pintu ke pintu," kenangnya mengingat masa lalu yang tidak mudah. Dengan 'usaha-bakul'-nya itu, Harry berhasil menyelesaikan kuliahnya.
Konjen Al Busyra Basnur mengatakan bahwa Serial Forum Diaspora itu dimaksudkan untuk memberikan masukan, tambahan pengetahuan dan mendorong Diaspora Indonesia di wilayah kerja KJRI Houston mengembangkan kegiatan bisnis dan kerjasama ekonomi Indonesia-Amerika sesuai dengan bidang yang mereka senangi.
"Saya melihat banyak sekali Diaspora Indonesia di wilayah kerja KJRI Houston yang berminat untuk mengembangkan usaha kecil di Amerika maupun meningkatkan perdagangan dengan Indonesia, namun belum mengetahui dengan baik potensi dan bidang-bidang yang hendak mereka tekuni, maupun peraturan-peraturan yang harus mereka ikuti," kata Konjen Al Busyra Basnur.
Forum tersebut berlangsung pukul 9.30 pagi sampai 2 sore dan dihadiri oleh 100 orang Diaspora Indonesia yang berasal dari Houston, Austin dan Atlanta.