Senin 17 Dec 2012 13:24 WIB

Sampel Daging Bakso Oplosan Diperbanyak

Rep: Riana Dwi Resky/ Red: Mansyur Faqih
Daging sapi (ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Daging sapi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PRIOK -- Pemkot Jakarta Utara semakin banyak mengambil sampel daging di beberapa penggilingan bakso. Ini menyusul adanya temuan daging bakso oplosan yang mengandung babi di Tanjung Priok beberapa waktu lalu. 

Staf Seksi Peternakan Sudin Peternakan, Perikanan dan Kelautan Jakarta Utara Agus Unarso mengatakan, telah mengambil 11 sampel dari tempat penggilingan di sekitar Pasar Anyer Bahari dan Pasar Rawa Badak, Jakarta Utara.

“Dari Anyer Bahari ada dua tempat penggilingan sedangkan di Rawa Badak ada tiga,” katanya pada Republika, Senin (17/12).

Selanjutnya sampel ini akan dikirim ke laboratorium untuk diuji identifikasi unsur babi.

Kasie Pengawasan Sudin Peternakan Jakarta Utara Nasir menambahkan, hasil pemeriksaan sampel kedua diperkirakan baru akan keluar Selasa (18/12). Setelah sebelumnya mengambil sampel daging bakso yang hasilnya positif. 

Ada 6,25 persen kandungan daging babi di dalam temuan awal laboratorium. Ia mengatakan, ini bisa menutupi kecurigaan adanya kesengajaan tindakan pembuatan bakso oplosan. 

“Soalnya kalau memang mau betul-betul niat bikin bakso oplosan, biasanya kandungannya 70-30,” ujarnya.

Jika hasil laboratorium kedua menunjukkan hasil positif, maka pemilik tempat penggilingan dan pedagang daging dilaporkan ke kepolisian. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement