REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Angkasa Pura II selaku otoritas bandara Soekarno Hatta meminta maaf atas bergesernya jadwal sejumlah penerbangan (delayed) dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta, Ahad (16/12).
"Kami atas nama Manajemen PT Angkasa Pura II (Persero) meminta maaf atas ketidaknyamanan yang diakibatkan," kata Sekretaris Perusahaan AP II Trisno Heryadi.
Dalam keteraqngan resminya, AP II pun menjelaskan mengapa penggeseran jadwal penerbangan dilakukan. Manajemen mengatakan terbakarnya perangkat UPS (Uninterruptible Power Supply) yang mendukung pasokan energi listrik ke perangkat komputer pendukung kerja pemanduan pesawat, tepat pada pukul 16.55 WIB menjadi penyebab.
Terbakarnya perangkat UPS tersebut mengakibatkan gangguan pada sistem pemanduan otomatis JAATS (Jakarta Automated Air Traffic System) dan membuat sistem tidak dapat bekerja selama 15 menit.
"Untuk kemudian, guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, menara kontrol memutuskan untuk membatasi jumlah pendaratan dan lepas landas di Bandara Soekarno-Hatta, serta melakukan pola pemanduan pesawat secara prosedural (non-radar)," jelasnya.
Tepat pada pukul 17.10 WIB, pasokan listrik terhadap perangkat pemanduan otomatis JAATS telah pulih kembali. Akan tetapi proses start-up pada sistem membutuhkan waktu yang cukup agar dapat beroperasi normal kembali.
Lalu, sekitar pukul 18.05 WIB, sistem berhasil melakukan recovery secara total. Untuk kemudian, menara kontrol secara bertahap membuka kegiatan lepas landas dan pendaratan setiap 10 menit, selanjutnya setiap 5 menit. Tepat pukul 19.15, seluruh kegiatan operasional penerbangan dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta telah normal kembali seperti sedia kala.
"Sebagai tambahan informasi, UPS yang mengalami kerusakan tersebut telah diantisipasi dengan UPS Cyberex," ujarnya.
Angkasa Pura II telah memprogramkan pengadaan UPS baru yang saat ini dalam proses pengiriman dari Jerman, dan diperkirakan akan tiba ke Indonesia pada pertengahan Januari 2013. Namun ternyata UPS eksisting mengalami masalah terlebih dahulu.
"Hingga saat ini, kami masih melakukan investigasi untuk menelusuri penyebab rusaknya UPS," ujarnya.
Sementara itu, terkait jumlah penerbangan yang terdampak akibat peristiwa ini, antara lain sebanyak 39 penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta. Sebanyak tiga penerbangan dialihkan (divert) sedangkan 22 penerbangan menuju Bandara Soekarno-Hatta.