Ahad 16 Dec 2012 18:07 WIB

Usai Silatnas, Demokrat Optimistis Hadapi Pemilu 2014

Rep: ira sasmita/ Red: Heri Ruslan
Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (kiri) dan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum (kanan).
Foto: Antara/Dhoni Setiawan
Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (kiri) dan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usai digelarnya Silaturahmi Nasional Partai Demokrat Sabtu (15/12) kemarin, optimisme untuk menghadapi Pemilihan Umum Legislatif dan Presiden 2014 semakin meningkat.

Kehadiran Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disebut sebagai pemicu kembali naiknya kepercayaan diri kader partai berlambang bintang mercy tersebut.

"Seperti mendapatkan injeksi, energi positif, re-charging dari Pak SBY. Semua kader terbakar semangatnya untuk semakin kompak dan solid. Karena kekompakan dan kesolidan itu yang membawa Demokrat unggul selama dua periode Pemilu kemarin," kata Nurhayati Ali Assegaf, Wasekjen Partai Demokrat, saat dihubungi Republika, Ahad (16/12).

Partai Demokrat, lanjut Nurhayati, tidak menampik bahwa tingkat keterpilihan partai menurun drastis dari hasil penelitian beberapa lembaga survey. Beruntunya masalah yang memborbardir partai, diakui memberikan pengaruh yang cukup besar. Karena itu, upaya menyongsong Pemilu 2014 dan mengembalikan kekuatan partai menjadi salah satu komponen utama yang dibahas pada Silatnas.

"Dengan kerendahan hati Pak SBY sampai meminta maaf pada masyarakat  Indonesia jika ada kader Demokrat yang mengecewakan. Itu bukti bahwa kami mengakui memang ada beberapa masalah kemarin, tapi kami akan bangkit lagi," ujarnya.

Beberapa persoalan yang menimpa beberapa kader Demokrat, dikatakan Ketua Fraksi Demokrat di DPR itu sebagai bentuk dinamika organisasi. Penerimaan yang cenderung negatif di luar partai, tidak bisa dielakkan sehingga mempengaruhi citra partai. Tetapi, Nurhayati menegaskan, sebagai partai yang memenangkan pemilu dua periode berturut-turut, dengan usia yang masih muda, Demokrat merupakan institusi yang luar biasa.

"Masalah itu kan terjadi hanya pada satu bagian kecil saja. SBY juga sebutkan bahwa masalah yang sama bisa menimpa partai lain bahkan dalam porsi lebih besar," tuturnya.

Namun, Silatnas Demokrat tidak membahas ke belakang. Melainkan persiapan dan upaya memperkuat partai untuk menyongsong Pemilu 2014, dan menyukseskan akhir kepemimpinan SBY sebagai Presiden. Dari Silatnas yang digelar selama dua hari di Sentul, Bogor, Jawa Barat tersebut, menurut Nurhayati, Demokrat mengeluarkan 9 pokok komitmen bagi kader partai dalam menyongsong Pemilu 2014.

"Komitmen itu, dipesankan SBY pada semua kader, harus direalisasikan begitu kembali ke daerah masing-masing. Semuanya turun, untuk mengangkat kembali kehormatan partai," tuturnya.

Nurhayati yakin, semangat dan pesan yang disampaikan SBY mampu memompa tekad ribuan kader yang hadir. Yang akan ditularkan dan disosialisasikan hingga kader-kader akar rumput Demokrat di seluruh Indonesia. SBY, kata Nurhayati, juga memesankan kepada kader agar tetap bekerja dan membangun partai dengan satu tujuan. Yaitu peningkatan kesejahteraan rakyat. Dan untuk mewujudkannya, semua kader tanpa terkecuali diwajibkan menggunakan cara yang lurus dan bersih.

"Diatas semuanya, SBY menekankan agar kekompakan dan kesolidan kader, dimanapun itu harus diperkuat. Karena dua hal itu yang selama ini membuat Demokrat menjadi partai yang besar dan tangguh," ujar Nurhayati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement