REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Gubernur Bali, Made Mangku Pastika mengajak masyarakat Bali untuk membudayakan menanam pohon, khususnya di lingkungan masing-masing. Hal itu, katanya, merupakan salah satu cara membayar "hutang" pada alam.
"Kita banyak berhutang kepada alam, seperti oksigen yang kita hirup untuk hidup setiap hari. Hutang itu harus dibayar, antara lain dengan cara menanam dan memelihara pohon," kata Pastika saat menghadiri puncak kegiatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) di Bendungan Palasari, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Sabtu (15/12).
Manusia kata Pastika, sangat tergantung pada keberadaan pepohonan sehingga mengabaikan kelestariannya akan memberi dampak negatif pada kehidupan manusia.
Setiap orang sebutnya, butuh 60 pohon untuk bernafas. Kalau keberadaan pepohonan tidak dilestarikan, akan berdampak negatif terhadap upaya pemenuhan manusia terhadap oksigen.
Pemprov Bali sebut Pastika, sudah memberikan perintah agar setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) mengalokasikan 10 persen arealnya untuk ditanami pepohonan.