Sabtu 15 Dec 2012 21:29 WIB

Kepompong Ulat Kaya Protein

Rep: Yulianingsih/ Red: Chairul Akhmad
Bocah-bocah ini tengah asyik mencari kepompong ulat jati.
Foto: wordpress.com
Bocah-bocah ini tengah asyik mencari kepompong ulat jati.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Kepompong ulat yang banyak dicari masyarakat Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, bisa menjadi sumber mata pencaharian tambahan dan juga menjadi sumber pangan alternatif bagi masyarakat setempat.

Pasalnya, berdasarkan beberapa penelitian, kepompong ulat jati ini ternyata mengandung asam amino, dan protein hewani yang cukup tinggi.

Salah satunya adalah penelitian mahasiswa Universitas Negeri Malang tahun 2001 lalu. Melalui penelitian yang dipublikasikan secara online di jurnal ilmiah kampus setempat diketahui bahwa kandungan lemak pada kepompong ulat jati mencapai 9,0089 persen dan kandungan proteinnya juga tinggi mencapai 64 persen.

Narimah (24) warga Trowono, Paliyan, setiap hari memberikan anaknya lauk kepompong ulat jati ini. "Lumayan daripada beli daging ayam yang semakin mahal. Ini murah meriah tapi bergizi," ungkapnya.

Anaknya yang masih duduk di pendidikan usia dini ini suka dengan kepompong ulat goreng. Selain kepompong goreng, anak tunggalnya juga suka ulat jati goreng.

Bahkan, di sela-sela kegiatannya sebagai ibu rumah tangga, wanita muda ini tak segan mencari kepompong ulat untuk dijual ke pasar. "Lumayan setengah kilo bisa Rp 15-20 ribu setiap hari," terangnya.

Dengan tambahan uang tersebut dirinya bisa menabung untuk membeli keperluan keluarga lainnya. Namun, kata dia, musim ulat dan kepompong ulat jati hanya 3-4 bulan saja. Setelah itu, binatang yang hidupnya di daun jati ini akan hilang.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement