REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar, mengatakan perempuan berkualitas merupakan syarat untuk mendukung percepatan kemandirian dan kemajuan negeri.
"Pembangunan peran perempuan dalam berbagai bidang harus terus dilakukan agar jumlah 49,7 persen perempuan di Indonesia tidak akan tersia-siakan. Menyiapkan perempuan berkualitas dan berperan dalam berbagai bidang menjadi syaratnya," kata Linda dalam pidatonya diacara "Anugerah Baiduri ke-5" di Pekanbaru, Sabtu.
Tentunya, demikian Linda, tanpa mengesampingkan peran dari lelaki yang tentunya harus bersinergi dalam berbagai bidang atau sektor.
Ia mengatakan, membangun pemberdayaan perempuan sekaligus guna mendorong arus persamaan gender yang ditargetkan bakal tercapai pada tahun 2024.
Hal itu, menurut dia, sesuai pembangunan jangka panjang dimana apresiasi terhadap perempuan yang berdedikasi juga harus dilakukan.
Linda juga mengatakan rasa salutnya terhadap pengapresiasian perempuan di Riau. "Penghargaan terhadap perempuan berdedikasi menjadi salah satu hal yang harus dilakukan," katanya.
Pendokumentasian pergerakan dan riwayat perempuan, lanjut dia, juga menjadi hal lainnya. Dimana negara yang maju memiliki dokumentasi terhadap kejadian, hal ini juga sebagai bukti sejarah pergerakan perempuan itu luar biasa.
Menteri mengaku salut dengan komitmen memberikan apresiasi terhadap perempuan yang dilakukan kalangan di Riau yang tak pernah lepas dalam beberapa tahun terakhir.
"Saya mengapresiasi apa yang dilakukan kalangan yang ada disini, dalam mengapresiasi perjuangan perempuan," demikian Linda.