REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbagai jurusan yang dimiliki delapan kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) selayaknya ditinjau ulang. Saran itu dikemukakan Menteri Dalam Negeri (Medagri), Gamawan Fauzi yang menilai, sistem pembelajaran di delapan kampus IPDN tidak fokus.
Menurut Gamawan, lebih baik IPDN hanya mengajarkan jurusan ilmu pemerintahan. Ia heran, mengapa masih ada jurusan, seperti sosial budaya, pembangunan, dan kemasyarakatan di IPDN. "Core IPDN itu adalah ilmu pemerintahan. Mengapa tidak fokus mengajarkan itu saja?" imbuhnya dalam pidato di Seminar dan Rapat Kerja Nasional Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan Tahun 2012 di Jakarta, Sabtu, (15/12).
Ia menganalogikan, kalau IPDN membuka jurusan ekonomi, apakah kualitasnya bisa bersaing dengan universitas negeri di Indonesia. "Apakah bisa bersaing dengan UI, UGM, atau Unair? Jadi, lebih baik kita perbaiki (IPDN) sekarang," seru Gamawan.
Melihat kampus yang begitu mewah, ia mengharapkan juga diikuti dengan sistem pendidikan yang bermutu. Gamawan menyarankan, ke depannya sistem rekrutmen dosen bisa dengan cara menyeleksi 10 lulusan terbaik IPDN. Kalau mereka mau menjadi dosen, pihaknya menjanjikan bakal memberi beasiswa untuk kuliah tentang pemerintahan di luar negeri.
Syaratnya, kata dia, mereka wajib menjadi dosen dan menularkan ilmunya kepada praja IPDN. "Kalau ini diterapkan, tidak hanya gedungnya saja yang megah, tapi sistem pengajaran dan proses tranformasi ilmu juga berkualitas. Ini menjadi catatan rektor IPDN," kata Gamawan.
Di sisa 22 bulan masa pemerintahannya, Gamawan menantang alumni IPDN untuk membuat karya penelitian tentang arah keberhasilan otonomi daerah. Hingga 13 tahun penerapannya, kata dia, belum ada satupun penelitian tentang otonomi daerah.
Karena itu, ketika ada yang bertanya, apakah lebih sukses pembanguan dengan sistem sentralisasi atau desentralisasi, Gamawan tidak memiliki jawaban secara pasti. "Jawaban yang ada sekarang baru sebatas dugaan dan prediksi," ujarnya. "Ini, saya tantang alumni IPDN untuk membuat penelitian ini sebelum masa bakti saya berakhir."