REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dipecatnya Ruhut Sitompul sebagai ketua Departemen Komunikasi dan Informasi DPP Partai Demokrat disebutkan sebagai upaya untuk mengamankan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.
“Ruhut selama ini selalu mengusulkan Anas mundur. Ruhut dikorbankan untuk menjaga soliditas Partai Demokrat kelompok Anas,” kata pengamat politik Universitas Indonesia, Iberamsjah, Jumat (14/12).
Menurut Iberamsjah, Ruhut selama ini menjadi duri dalam daging di internal partai. Sebagai kader Demokrat, kata dia, Si Poltak—julukan Ruhut—terlalu sering membuat gaduh Demokrat.
Tindakannya yang terus melawan arus utama dengan menginginkan Anas lengser mengikuti Andi Mallarangeng, menurut Iberamsjah, membuat petinggi partai marah. “Keputusan pemecatan dibuat untuk mengamankan dan memperkuat posisi Anas,” ujarnya.
Iberamsjah memprediksi, dengan menjadikan Ruhut sebagai kader biasa, Demokrat tidak akan mengalami kerugian apa pun. Pasalnya Ruhut selama ini dikenal sebagai kader yang terlalu banyak bicara dan sering mengeluarkan pendapat yang merugikan partai.