Jumat 14 Dec 2012 13:45 WIB

Jokowi Berkeringat Karena Sambutan Hangat

Rep: Andi Ikhbal/ Red: A.Syalaby Ichsan
Governor of Jakarta Joko Widodo or popularly called Jokowi (file photo)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Governor of Jakarta Joko Widodo or popularly called Jokowi (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sambutan hangat masyarakat kota Yogyakarta membuat Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo berkeringat. Layaknya seorang selebritis, langkahnya tidak pernah luput dari kerumunan warga, bahkan para siswa SD sekalipun.

 

Usai solat Jumat di Masjid Suhada, Yogyakarta, puluhan jamaah langsung mengerubuni satu titik lokasi, yakni keberadaan Jokowi. Mulai dari dalam masjid, hingga tempat parkir di pinggir jalan. Jokowi pun  tidak dapat berjalan dengan lenggang.

Sambil melemparkan senyuman  ramah khas Kota Solo, dia tetap meladeni permintaan warga dan para siswa SD. Ratusan tangan menyodorkan kertas kosong beserta pena, guna mendapatkan tanda tangan Gubernur baru ibu kota itu.

Banyak juga yang mencuri kesempatan untuk berdiri di sebelahnya dan mengambil momen bersama Jokowi lewat kamera ponsel. Karena itu, sesekali, langkahnya pun berhenti. Dalam kondisi itu, Jokowi nampak seperti baru saja membasuh wajahnya dengan air. 

"Ini baru mau pulang, langsung ke Jakarta, tadi acara SPS selesai pukul 11.00” ucap Jokowi kepada Republika, Jumat (14/12).

Jokowi baru saja selesai menghadiri Forum Konferensi dan Penghargaan yang diselenggarakan Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat, di Hotel Inna Garuda, Yogyakarta. Dia menyatakan, dalam acara tersebut, dirinya baru saja mendapat penghargaan sebagai Tokoh Publik Pilihan 2012.

Acara yang bertema The Global Challenge & Opportunity in Managing A Sustainable Reputation itu memberikan penghargaan pada beberapa tokoh. Di antaranya, Menteri Keuangan RI Agus DW Martowardojo, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, dan tokoh pendidikan Anies R Baswedan.

“Saya juga nggak ngerti apa-apa,” kata Jokowi dengan polosnya ketika dimintai keterangan soal penilai penghargaan dari SPS.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement