REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Semakin bergulirnya kritikan atas kunjungan kerja yang dilakukan Komisi IV DPR ke Prancis dan Cina, Romahurmuzy sebagai pimpinan rombongan di Prancis memaparkan segala hal yang berkaitan dengan kunker tersebut. Mulai dari alasan pemilihan destinasi kunker, kegiatan yang dilakukan, sampai kepada anggaran yang digunakan dalam perjalanan dinas tersebut.
"Komisi IV melaksanakan kunker ini setelah courtesy call dan advise yg diberikan kedutaan Perancis di Jakarta," kata Romahurmuzy, melalui berita pers yang diterima Republika, Kamis (13/12).
Tim Komisi IV melakukan kunjungan kerja ke luar negeri atas mandat konstitusional melalui Rapat Internal tanggal 20 November 2012 yang disepakati oleh seluruh fraksi dan seluruh unsur Pimpinan Komisi IV tanpa kecuali. Hanya satu fraksi saja yang tidak mengirimkan anggotanya ke dalam tim.
Kunjungan itu sudah diprogramkan oleh seluruh alat kelengkapan dewan, terutama Baleg dan Komisi tanpa terkecuali, sehingga frekuensi kunjungan kerja luar negeri DPRdiprogramkan setidaknya sebanyak jumlah prolegnas setiap tahunnya yg dilakukan oleh AKD terkait. Kunjungan kerja luar negeri juga dilaksanakan rutin oleh seluruh unsur Pimpinan DPR dan MPR,sesuai undangan dan kebutuhan.
Politisi dari PPP yang akrab disapa Romy itu menyatakan, sangat memahami dan menghargai kritik dan masukan dari publik. Namun dia menegaskan, kunker yang dilaksanakan jauh dari yang diperkirakan kebanyakan orang.
"Kami kunker sama sekali jauh dari jalan-jalan yang dikesankan di media, yang disampaikan seluruh pengamat, redaktur media yang tidak paham persoalan, maupun rekan sejawat politisi pencari panggung media," ungkapnya.
Menurutnya, kunker itu penting guna memastikan satu norma veteriner yang memang otoritas final di dunia internasional hanya dimiliki Office International des Epizooties (OIE) yang bermarkas di Paris, Prancis.