Kamis 13 Dec 2012 17:51 WIB

Buntut Daging Celeng, Puasa Bakso

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Dewi Mardiani
Bakso  (ilustrasi)
Foto: dok.Republika
Bakso (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Menyusul maraknya pemberitaan daging babi hutan (celeng) yang diolah menjadi bakso, kebanyakan warga memilih menghindari makan bakso untuk sementara waktu. Sementara para pedagang bakso yang ditemui ROL di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (13/12) siang mengaku tidak ada penurunan pembeli.

 

Seorang warga Pondok Gede, Jakarta Timur, Apik (33 tahun), mengatakan, sementara ini akan berpuasa bakso sampai pemberitaan di media massa sudah kondusif kembali. “Serem sampai makan bakso celeng,” kata dia.

 

Seringkali, kata dia, bakso menjadi media untuk menipu masyarakat. Dahulu, sempat merebak masalah bakso tikus yang membuat orang memusuhi bakso. Sekarang berganti menjadi bakso celeng. Menurut Apik, perkara ini sangat merugikan pedagang bakso. Karena kelakuan segelintir orang seluruh tukang bakso terkena getahnya.

 

Seorang warga Kalimalang, Uci (30 tahun), mengatakan, terkait merebaknya kasus bakso oplosan ini membuatnya tidak akan menyantap bakso untuk sementara waktu. Bahkan dia berujar bersedia untuk berpuasa dari makanan favoritnya itu.

 

Seorang ibu beranak dua ini menuturkan, menjauhi bakso ini karena khawatir makanan itu dicampur daging babi. “Walaupun tidak semua penjual bakso seperti itu, tetapi menjauhi sampai jelas, kan lebih baik,” tutur dia.

 

Seorang penjual bakso mentah di Pasar Regional Jatinegara, Jakarta Timur, Maman, mengatakan, setiap bakso yang dijualnya halal dan legal untuk dikonsumsi. “Daging babi dan daging lainnya terpisah tempatnya,” kata dia.

 

Menurut Maman, transaksi jual beli di lapaknya tidak mengalami penurunan sama sekali. Tidak ada pengaruh dari berita oplosan daging bakso yang sedang menjadi isu terhangat di media massa. Pengoplosan daging yang dilakukan sejumlah oknum yang tidak bertanggung jawab, kata dia, mengincar motif untung selangit. Akhirnya malah para pedagang bakso yang lain terkena dampaknya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement