Kamis 13 Dec 2012 15:56 WIB

'Habibie Ingin Paksakan Demokrasi Indonesia di Malaysia'

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Karta Raharja Ucu
Mantan Presiden keempat RI, BJ Habibie.
Foto: Antara/Agus Bebeng
Mantan Presiden keempat RI, BJ Habibie.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kunjungan BJ Habibie ke Universitas Selangor pada 6 Desember lalu, dianggap membawa misi terselubung.

Mantan menteri penerangan Malaysia, Tan Sri Zainuddin Maidin yakin kedatangan Habibie tidak sekadar memberikan orasi ilmiah kepada civitas akademika kampus. Ia menengarai, Habibie yang dijuluki Mr Crack berupaya mencoba mengembuskan demokrasi ke Malaysia.

“Habibie ingin mencampuri urusan dalam negeri kami," tudingnya saat dihubungi ROL, Kamis (13/12).

"Habibie," lanjut Zainuddin, "ingin memaksakan demokrasi di Indonesia untuk diterapkan di Malaysia."

Zainuddin yakin tudingannya bukan basa-basi. Menurut Zainuddin, Habibie memang tidak mengerti urusan dalam negeri Malaysia. (baca: Politisi Malaysia Tuding Habibie Antek Israel).

Padahal, sistem yang dianut Negeri Jiran berbeda dengan Indonesia. Karena itu, ia mempertanyakan motif Presiden RI keempat itu yang mau memenuhi undangan Ketua Umum Partai Keadilan Rakyat (PKR), Anwar Ibrahim.

“Padahal Anwar Ibrahim di Malaysia dianggap melakukan tindakan keji. Ia telah melanggar aturan di sini," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement