Kamis 13 Dec 2012 14:27 WIB

Daging Sapi Mahal, Pedagang Bakso Beralih ke Daging Babi

Rep: Rina Tri Handayani/ Red: Karta Raharja Ucu
Pedagang daging babi/Ilustrasi
Foto: Reuters
Pedagang daging babi/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keuntungan berlipat ganda menjadi alasan mengapa pedagang bakso menggunakan oplosan daging babi dalam adonannya. Alasan lain adalah meroketnya harga daging sapi yang mencapai Rp 95-100 ribu per kilogram.

“Yang jelas karena pedagang ingin mencari untung, harganya separuh,” ujar Kepala Suku Dinas Peternakan Jakarta Selatan, Agung kepada ROL, Kamis (13/12).

Guna mengantisipasi pengoplosan daging kembali terjadi, Agung mengaku pihaknya terus memonitor lokasi penggrebekan di belakang Pasar Cipete. Menurutnya, tempat tersebut sudah tidak beroperasi lagi lantaran sanksi hukum yang diterima kepada pelaku lebih bersifat hukum sosial dari masyarakat.

Agung menjelaskan daging oplosan itu berbahaya bagi masyarakat. Selain pemotongan daging tidak jelas dan tidak ada pemeriksaan 'post mortem' dari Dinas Peternakan, daging babi bagi umat muslim haram hukumnya mengkonsumsi daging celeng.

Masyarakat, jelas Agung, mewaspadai peredaran daging ini. Menurutnya secara kasat mata warna daging celeng lebih pucat dan seratnya lebih halus. “Harga di bawah 50 persen sudah pasti diragukan,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement