REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Kebutuhan untuk mengembangkan Kecamatan Sebatik menjadi kota atau kabupaten sudah mendesak. Bahkan, pemekaran dikatakan menjadi satu-satunya solusi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang tinggal di wilayah perbatasan dengan Malaysia tersebut.
"Kuncinya itu adalah menjadikan Sebatik daerah otonom baru,'' kata Wakil Ketua MPR, Ahmad Farhan Hamid di Nunukan, Kalimantan Timur, Kamis (13/12).
Menurutnya, kondisi hidup masyarakat di wilayah perbatasan, khususnya Sebatik, masih memprihatinkan. Kondisi ini kontras dengan mereka yang tinggal di Malaysia. Alhasil, jiwa nasionalisme masyarakat di daerah perbatasan pun menjadi rendah.
Farhan menambahkan, rasa nasionalisme itu dapat dibangun jika kualitas hidup masyarakat dapat ditingkatkan. Makanya ke depan, akan didorong pembangunan rasa kecintaan terhadap Tanah Air melalui berbagai aspek. Antara lain, pendidikan dan ekonomi.
"Makanya, kita sudah bicara dengan teman-teman. Ini sudah tak terelakan, sebatik harus dimekarkan menjadi sebuah kota sendiri atau kabupaten sendiri," tambah dia.
Saat ini, lanjutnya, pembahasan pemekaran itu sudah selesai di tingkat Kabupaten Nunukan. Tinggal pengambilan keputusan di tingkat provinsi sebelum nanti diajukan ke tingkat pusat. "Secara prinsip gubernur tak ada masalah, tinggal menunggu administrasi. Nanti kalau tingkat pusat, yaitu Kemendagri sudah, oke tinggal DPR," ungkapnya.
Ia pun mendorong agar hal itu dapat segera terealisasi. Bagi MPR, jelas dia, untuk hal yang bersifat genting, yaitu menyangkut masa depan negara, maka ada pengecualian jika ada sedikit ketidakcukupan administrasi.
Untuk pemekaran Sebatik, ia menilai, sudah sangat mendesak. Karena, kalau pembangunannya masih dibebankan ke Kabupaten Nunukan, maka percepatannya akan lambat. Ini karena kondisi Nunukn yang luas dengan 15 kecamatan. "Jadi urgent sekali," katanya.