REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Jawa Barat berpotensi menghasilkan energi terbarukan yang cukup besar dari sungai.
Salah satunya, sungai untuk dijadikan sebagai pembangkit tenaga listrik. Untuk memanfaatkan potensi ini, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT. Tirta Gemah Ripah (PT TGR), membangun Pembangkit Listrik Pembangkit Mini Hidro (PLTMH) di sungai Cirompang, tepatnya di Desa Cihikeu, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut.
‘’Proyek ini, menelan dana sekitar Rp 130 miliar dan bisa menghasilan 8 megawatt (MW) listrik,’’ ujar Dirut PT TGR, Johan Romadhon, Rabu (12/12).
Johan menjelaskan, pembangunan PLTMH ini dimulai pada Agustus 2011. Targetnya, bisa dioperasikan Oktober 2013. PLTMH, memiliki karakteristik yang berbeda tergantung debit air yang ada di sungai itu. Saat musim hujan, potensi PLTMH di Cirompang maksimalnya bisa mencapai 8 Megawatt. Namun, saat musim kemarau, kapasitasnya akan mengalami penurunan walaupun hanya terjadi beberapa hari dalam setahun.
‘’Kalau PLTMH yang di Cirompang, kapasitasnya bisa mencapai 60 persen,’’ imbuh Johan.
Listrik yang dihasilkan oleh PLTMH ini dijual ke PT PLN. Tarif per-KWH dibandrol sebesar Rp 656. Pemerintah berencana menaikkan tarif jual PLTMH menjadi Rp 950 per KWH. Johan mengatakan, dengan membeli listrik ke PT TGR, dari hasil analisis internal PLN, pada proyek PLTMH Cirompang, PLN bisa hemat hingga Rp 8,5 miliar per tahun.
Selain menggarap proyek PLTMH Cirompang, sambung Johan, PT TGR juga sedang sedang mengajukan izin membangun PLTMH di sungai Cidamar-Cianjur.