REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus munculnya soal ujian yang dinilai menghina mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Sukabumi ditanggapi dingin oleh pengurus PBNU. Menurut Rois Syuriah PBNU, Masdar F. Mas'udi, adanya soal penghinaan Gus Dur merupakan upaya mengadu domba NU dengan pemerintah.
Masdar mengungkapkan harus ada klarifikasi atas pembuatan soal tersebut. Kalau memang benar ada soal yang menghina Gus Dur maka harus ditelusuri motifnya apa.
Menurut Masdar kejadian itu hanyalah upaya untuk provokasi saja. Warga NU dihimbau untuk tidak emosi. Namun, jika ada warga NU emosi, hal itu dinilai wajar.
"Wajarlah kalau emosi, itu kan biasa orang mengadu domba," kata Masdar ditemui Republika usai menghadiri Seminar Internasional Ahlussunnah wal Jama'ah di Jakarta, Selasa (11/12).
Masdar menambahkan, selama ini NU dikenal oleh masyarakat sebagai umat yang menjunjung tinggi 'Tasamuh' (toleransi), maka wajar kalau banyak pihak ingin memancing emosi NU untuk meruntuhkan toleransi di NU.
Ditanya terkait adu domba yang dimaksud, Masdar mengungkapkan, bahwa ada upaya untuk mengadu domba NU dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dipimpin Muhammad Nuh atau Kementerian Agama yang dipimpin Suryadarma Ali. Oleh karena itu Masdar berharap warga NU tetap tenang menghadapi persoalan ini.