Selasa 11 Dec 2012 16:51 WIB

Masyarakat Bali tak Terpengaruh Isu Kiamat

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Dewi Mardiani
Relawan dan tokoh masyarakat meletakkan karangan bunga di Monumen Bom Bali, Legian, Kuta, Bali, Selasa (9/10).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Relawan dan tokoh masyarakat meletakkan karangan bunga di Monumen Bom Bali, Legian, Kuta, Bali, Selasa (9/10).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Isu kiamat akan datang 12 Desember 2012, tak berpengaruh terhadap rutinitas masyarakat Bali. Bahkan sejumlah kalangan menilai, bahwa kiamat sudah sering datang di Bali, hanya saja tidak dalam bentuk kiamat yang abadi.

"Sudah biasa Pak. Kiamat beberapa kali menghampiri Bali, tapi kami bisa bangkit lagi," kata Made Suja, Selasa (11/12).

Pemandu wisata lepas di Aero Tours dan Travel itu mengatakan, kiamat dalam pandangan masyarakat Bali ada dalam arti luas dan dalam arti sempit. Dalam jaman kali (banyak kerusakan) seperti sekarang ini tegas Suja, kiamat sudah datang berkali-kali.

Ada kiamat yang diperbuat oleh manusia, seperti bom dan kerusuhan etnis, ada juga karena alam seperti puting beliung, serangan hama atau banjir.  "Jadi kami tidak menghiraukan issu kiamat, lebih baik fokus kepada pekerjaan saja," kata lelaki asal Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Bali itu.

Sementara itu warga lainnya, Komang Buana yang juga berprofsi sebagai pemandu wisata mengatakan, pada jaman kali, setiap orang agar senantiasa waspada, karena kiamat bisa sewaktu-waktu datang. Hanya saja soal waktunya kapan, itu masalah yang menjadi rahasia Tuhan.

"Tapi masalah spiritual harus ditingkatkan, agar ada keseimbangan. Sekarang yang menjadi masalah kan pada diri manusia sendiri, jadi kiamatnya pada pribadi manusia itu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement