Selasa 11 Dec 2012 14:58 WIB

Kebakaran Kapuk, 2500 Jiwa Mengungsi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: A.Syalaby Ichsan
ilustrasi/kebakaran
ilustrasi/kebakaran

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sedikitnya 2500 jiwa harus mengungsi akibat kebakaran yang menimpa warga di Gang Berdikari 11, Kapuk, Jakarta Utara, Selasa (11/12) dini hari.

Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Utara, Ika Lestari mengatakan pemerintah kota sudah mendirikan tenda pengungsian sejak pukul 5 pagi. "Ada enam tenda yang didirikan untuk para pengungsi korban kebakaran," katanya, Selasa (11/12). 

Ia mengaku tanggap darurat yang akan dilakukan selama tiga hari, diperpanjang menjadi satu minggu. Selain tenda untuk para pengungsi, sebanyak 2500 makanan siap saji dan juga bahan-bahan kebutuhan pokok seperti beras disalurkan. 

"Baju dan seragam untuk anak sekolah disalurkan juga, nanti juga akan bekerja sama dengan CSR," imbuh Ika. 

Lurah Pluit, Sugiharjo Timbo, mengatakan kebakaran dapat disebabkan karena pola hidup yang tidak disiplin, seperti mematikan listrik ketika akan pergi.

"Bantuan sudah disalurkan, untuk anak-anak besok akan ada kegiatan agar mereka tidak trauma," katanya. Sementara itu, kerugian akibat kebakaran ini belum dapat ditaksir.

Berdasarkan pantauan Republika di lokasi, lokasi kebakaran terjadi di pemukiman padat penduduk yang berdempetan. Bangunan yang hampir semuanya berasal dari triplek dan kayu menyebabkan api cepat menghanguskan seluruh pemukiman. 

Sementara itu, bantuan sudah berdatangan dari Pemerintah Kota Jakarta Utara, seperti Suku Dinas Sosial, Suku Dinas Kebersihan, PMI, dan Tagana. Sebanyak enam tenda yang didirikan digunakan oleh pengungsi untuk beristirahat. Suku Dinas Kebersihan juga mengirimkan dua buah kamar mandi untuk keperluan warga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement