Selasa 11 Dec 2012 14:42 WIB

Melihat Nasib PSSI, Gubernur Ini Bersedih Hati

Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin (kiri), dan Kapolda Kalimantan Tengah, Brigjen Pol. Bachtiar Hasanuddin Tambunan (kanan), mendampingi Gubernur Kalimantan Tengah, Teras Narang, memukul katambung saat membuka Kongres PSSI di Palangkaraya, Kalimantan Ten
Foto: Antara
Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin (kiri), dan Kapolda Kalimantan Tengah, Brigjen Pol. Bachtiar Hasanuddin Tambunan (kanan), mendampingi Gubernur Kalimantan Tengah, Teras Narang, memukul katambung saat membuka Kongres PSSI di Palangkaraya, Kalimantan Ten

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA---Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang menyatakan ada perlakuan yang tidak seimbang terhadap tamunya ketika melaksanakan Kongres Luar Biasa PSSI di Kota Palangka Raya dua hari lalu.

"Saya berkeinginan agar Kalteng, khususnya Palangka Raya menjadi tuan rumah yang baik. Saya juga sampaikan bahwa kita di Palangka Raya bersyukur terpilih sebagai tempat untuk dilaksanakan Kongres Luar Biasa PSSI," katanya di Palangka Raya, Selasa.

Pernyataan tersebut disampaikan orang nomor wahid di Kalteng itu setelah menghadiri pertemuan tahunan perbankan yang dilaksanakan Bank Indonesia dan dihadiri sejumlah pejabat kabupaten/kota di provinsi kaya sumber daya alam tersebut.

Gubernur menyatakan selalu siap menjadi tuan rumah dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan di ibu kota provinsi yang dijuluki Bumi Tambun Bungai dan Bumi Pancasila itu, karena pemerintah daerah ini sedang berupaya meningkatkan kemajuan.

"Saya tidak mau ikut campur, apa pun permasalahan yang menyangkut PSSI. Saya ingin masyarakat Kalteng juga tidak perlu ikut campur. Kita hanya ingin mendoakan agar PSSI tidak kisruh lagi, agar bendera merah putih di PSSI itu satu. Cuma itu kok," katanya.

Gubernur Teras Narang juga menyampaikan sejatinya hadir bersama peserta Kongres, namun harus berangkat ke Jakarta untuk menerima DIPA 2013 dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara. Tugas ini menyebabkan dirinya tidak berada bersama peserta Kongres Luar Biasa PSSI.

"Kebetulan saya harus berangkat ke Jakarta untuk menerima DIPA. Karenanya saya tinggalkan. Saya tahu ini harus saya hadiri. Tapi saya menghormati bapak Presiden (Susilo Bambang Yudhoyono) dan ini sebagai tugas yang harus hadiri di sana (Istana Negara)," tambahnya.

Gubernur mengatakan, perlakuan yang tidak seimbang seperti itu berpengaruh terhadap berbagai upaya yang sedang dan akan dilakukan pemerintah Kalteng. Sejatinya, semua bekerja bersama-kompak untuk kepentingan masyarakat daerah ini, ujarnya.

''Yang saya sangat sedih adalah, yang di Jakarta (Kongres) di dalam gedung dan Kongres PSSI di Kota Palangka Raya di Loby (hotel). Saya mengikuti perkembangan informasi di televisi, apalagi ada kalimat telah terjadi penggembokan,'' kata Gubernur Teras Narang.

"Saya sedih, kenapa hotel-hotel juga mau digembok (maksudnya ruang pertemuan di hotel dikunci). Sedih saya. Semestinya kita harus siapkan satu tempat dan saya sudah siapkan. Kita berikan tempat kepada mereka. Silakan berbicara," katanya.

Teras menyatakan sudah disiapkan tempat lain bagi berlangsung Kongres Luar Biasa PSSI di Palangka Raya, yang diikuti sekitar 200-300 peserta dari seluruh Indonesia sehingga mereka bisa berbicara soal apa saja tentang persepakbolaan Indonesia.

"Semestinya tidak seperti itu. Semestinya kita sudah siapkan satu tempat, kita jaga itu. Kita minta kepada mereka, e ini anda jangan sampai kisruh ya. Masak orang mau ketemu aja sedangkan mereka itu dari Sabang sampai Merauke," demikian Gubernur Teras Narang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement