REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPRRI, Dedy "Miing" Gumelar mendesak pemerintah segera membekukan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Hal ini karena sampai sekarang belum ada titik cerah dari kedua kelompok tersebut untuk rekonsiliasi. "Menurut saya kalau sudah tidak bisa (didamaikan), daripada dibekukan FIFA, lebih baik pemerintah bekukan saja kedua-duanya," kata politisi PDI Perjuangan itu kepada wartawan di komplek parlemen, senayan, Jakarta, Selasa (11/10).
Menurutnya, permintaan FIFA agar Pemerintah Indonesia turut campur menyelesaikan konflik KPSI dan PSSI merupakan hal yang luar biasa.
Pasalnya, FIFA jarang memperkenankan intervensi politik (pemerintah) dalam tubuh organisasi sepak bola di setiap negara. "Sekarang kan FIFA meminta pemerintah ikut campur. Ini kan bukan main dan harusnya ini digunakan pemerintah dalam hal ini Kemenpora," ujarnya.
Miing mengatakan pemerintah dan PSSI mesti bersyukur dengan toleransi yang selama ini diberikan FIFA. Menurut Miing, bila mengacu pada statuta FIFA maka PSSI semestinya sudah diberi sanksi sejak setahun lalu ketika kisruh mulai terjadi. "Pemerintah dan PSSI harusnya bersyukur FIFA sudaah sangaat baik," katanya.
Pemerintah Indonesia, KPSI, dan PSSI mesti memanfaatkan waktu yang diberikan FIFA untuk menyelesaikan konflik yang selama ini terjadi.
Bila hal ini tidak dilakukan, maka dapat membawa dampak buruk bagi sepak bola Indonesia. "Surat FIFA terakhir ke Kemenpora harusnya digunakan pemerintah sebagai kekuatan dan memberikan kewenangan," kata Miing.