Selasa 11 Dec 2012 09:13 WIB

Habibie Dituding Penyebab Perpecahan Indonesia

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Fernan Rahadi
Bj Habibie dengan almarhum istrinya saat masih hidup, Ainun Habibie
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Bj Habibie dengan almarhum istrinya saat masih hidup, Ainun Habibie

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Tan Sri Zainuddin Maidin dalam sebuah opini di Harian Utusan Malaysia, halaman 11, menyerang karakter presiden Republik Indonesia BJ Habibie.

Secara tendensius, ia menyebut Habibie ibarat gunting dalam lipatan di masa pemerintahan Soeharto. Bahkan, Habibie dianggap sebagai penyebab perpecahan rakyat Indonesia karena melahirkan 48 partai baru pada era reformasi.

Kritik pedas itu disampaikannya menanggapi kedatangan Habibie ke Selangor pada 6 Desember lalu. Habibie memberi orasi ilmiah di depan Dewan Pro Canselor Universiti Selangor (Unisel) Shah Alam Selangor.

Pemerintah Malaysia menyoroti kehadiran menteri riset dan teknologi era Soeharto itu lantaran kedatangannya diundang Partai Keadilan Rakyat (PKR), yang dipimpin tokoh oposisi Datuk Seri Anwar Ibrahim.

Dalam ceramahnya , Habibie membawakan topik 'Habibie dan Transisi Indonesia ke Demokrasi'. Kedatangan Habibie yang kapasitasnya diakui dunia internasional itu menarik minat pejabat Selangor. Alhasil Menteri Besar Selangor dan para exconya, mahasiswa Universitas Malaya, dan mahasiswa Universitas Islam Internasional, sangat antusias mengikuti pidato ilmiah itu.

Namun media pro pemerintah memberitakan, Habibie sebagai kawan dekat Anwar Ibrahim telah ikut mempromosikan paham pluralisme. Isu pluralisma selalu menjadi senjata ampuh bagi penguasa untuk menyerang pihak oposisi.

Dalam pandangan Zainuddin, kehadiran Habibie ke Malaysia banyak mengundang reaksi negatif dan tidak membawa manfaat kebaikan bagi rakyat Malaysia.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement