REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku menyatakan tidak ada kerusakan akibat dua gempa tektonik yang mengguncang Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) pada Selasa (11/12) dini hari.
"Kami telah berkoordinasi dengan BPBD MTB, Kepulauan Aru, Maluku Tenggara, dan Tual ternyata tidak ada kerusakan maupun dampak gempa lainnya yang terjadi saat warga sedang tertidur sehingga panik," kata Sekretaris BPBD Maluku Kifly Wakanno di Ambon, Selasa (11/12).
Gempa pertama berkekuatan 7,4 SR terjadi pukul 01.53 WIT dan gempa kedua terjadi 05.47 WIT. Pusat gempa pertama 6.74 lintang selatan dan 129.99 bujur timur atau 180 kilometer Saumlaki, Ibu Kota Kabuaten MTB dengan kedalaman 170 kilometer di bawah laut.
Gempa kedua di 6.59 lintang selatan dan 130.13 bujur timur atau 177 kilometer barat laut Saumlaki dengan kedalaman 164 kilometer di bawah laut.
Kifly mengatakan meskipun gempa itu tidak menimbulkan kerusakan, BPBD telah meminta masing-masing daerah secara intensif mengikuti perkembangan laporan BMKG karena Maluku merupakan daerah rawan gempa.
Berdasarkan data BMKG, gempa bumi berkekuatan 7,4 SR itu dirasakan di Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, hingga Halmahera Utara dan Morotai, Provinsi Maluku Utara, sebesar III MMI.
BMKG juga menegaskan kalau gempa tektonik tersebut tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami karena pusat gempanya sangat dalam.