Selasa 11 Dec 2012 02:07 WIB

Wah, Ada Soal Ujian Lecehkan Gus Dur

Rep: riga nurul iman/ Red: Endah Hapsari
KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur (alm).
Foto: kasimbenzema.blogspot.com
KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur (alm).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pimpinan Cabang Nahdatul Ulama Kabupaten Sukabumi menemukan adanya soal ujian akhir semester Gasal tingkat Madrasah Aliyah yang soalnya dinilai telah melecehkan mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Pelecehan tersebut tertera dalam soal yang dicetak oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat dengan kode MA.A08-XII.3 No. 33 yang mencantumkan pertanyaan penyebab jatuhnya Presiden RI ke empat itu dengan kunci jawaban akibat kasus Bruneigate dan Bulog Gate.

"Kanwil Kemenag Jabar harus bertanggung jawab atas pencemaran nama baik ini melalui soal yang tertera di salah satu mata pelajaran pada UAS ini dan kami menilai soal ini dibuat secara sengaja," kata Wakil Seketaris PCNU Kabupaten Sukabumi, Daden Sukendar kepada wartawan, Senin.

Menurut Daden, akibat soal ini kader dan warga NU se-Jabar mendesak agar Kemenag meminta maaf secara terbuka dan harus mengklarifikasi apa tujuan dibuatnya soal seperti itu. Lebih lanjut, akibat permasalahan ini nama baik Gus Dur bisa rusak, seharusnya kemenag tidak membuat soal seperti itu.

"Kami dari Sukabumi meminta kepada Kemenag untuk segera membereskan masalah ini jangan sampai berlarut-larut, dan kami saat ini sedang mengadakan gerakan untuk menggelar aksi," tambahnya.

Sementara, Ketua Barisan Ansor (Banser) Cabang Sukabumi, Irman mengatakan, pihaknya telah mengirimkan anggotanya untuk mendatangi kemenag dan mendesak agar lembaga ini mengusut soal yang dinilai telah melecehkan Gus Dur.

"Kami belum mendapatkan tanggapan sampai hari ini, jika tuntutan kami tidak direspon maka kami akan menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran. Soal tersebut kami nilai merupakan pembunuhan karakter kepada Gus Dur, seharusnya kemenag tidak perlu membuat soal seperti yang melecehkan, apalagi beliau (Gus Dur) merupakan salah satu pemimpin bangsa ini dan tokoh nasional," kata Irman.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement