REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Susilawati/Antara
Bagi muslim (48) sapu lidi merupakan barang yang mesti dibawanya ketika mau bekerja, karena itu adalah senjata melaksanakan tugas sehari-hari.
Selain sapu lidi, dia juga harus membawa karung untuk menampung sampah-sampah yang telah dikumpulkannya di sepanjang jalanan di Kota Palembang.
"Kedua benda ini harus saya bawa setiap hari ketika saya berangkat bekerja," kata Muslim sambil menunjukkan sapu lidi dan karung ketika ditemui di sela-sela tugasnya membersihkan jalanan di Kota Palembang, Minggu.
Menurut dia, ia mulai bekerja sebagai petugas kebersihan di Kota Palembang sudah cukup lama atau sekitar tujuh tahun.
Awalnya ia bekerja sebagai petugas kebersihan itu melamar kerja dan memang pada waktu itu masih ada lowongan dan dirinya diterima untuk bekerja.
Sejak tahun 2005 sampai sekarang ia bekerja sebagai petugas kebersihan Kota Palembang, urainya sambil tangannya terus mengumpulkan sampah yang ditemuinya.
"Saya berasal dari Pemulutan, Ogan Ilir dan setiap hari pulang pergi ke Palembang untuk bekerja," tuturnya seraya menyatakan kalau ada kendaraan yang mengantar jemputnya.
Usianya yang hampir kepala lima dan raut wajahnya yang mulai menua tak menyurutkan dirinya untuk terus bekerja membersihkan sampah-sampah di jalanan di sekitar lampu merah Simpang Jakabaring, Palembang tersebut.
Dengan membawa sapu lidi dan karung penampung sampah ia menelusuri jalanan mulai simpang Lampu Merah Jakabaring sampai ke Kantor Kejaksaan.
"Saya mulai bekerja mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 09.00 WIB di kawasan Lampu Merah Simpang Jakabaring tersebut," tuturnya.
Kalau untuk di Kecamatan Seberang Ulu I ini ia bersama teman-temannya yang menjadi petugas kebersihan berjumlah 37 orang, jelasnya.
Hidupi Keluarga
Upah yang diperoleh sebagai petugas kebersihan di Kota Palembang itu sebesar Rp385 ribu per minggu.
"Setiap minggu kami mendapat upah sebesar itu dan dengan uang itulah ia dapat membiayai hidup keluarganya untuk kebutuhan sehari-hari," paparnya.
Ia mengaku, mempunyai tiga orang anak, satu orang sudah menikah, jadi tinggal dua orang lagi yang hidup bersamanya dan perlu biaya hidup.
Dua orang anaknya yang masih tinggal bersamanya itu satu orang sudah sekolah menengah atas, sedangkan satu orang lagi masih sekolah dasar, jelasnya.
Jadi, upah yang diperolehnya sebagai petugas kebersihan itu untuk membiayai kebutuhan hidup keluarganya, karena hanya dari sana saja ia mendapatkan uang.
Sebenarnya dengan kondisi sekarang ini, uangnya tidak cukup, tapi dicukup-cukupilah.
Ia menuturkan, upah yang diperolehnya sebesar Rp385 ribu per minggu itu, sebenarnya sudah mengalami kenaikan dari tahun 2011 lalu.
Ada kenaikan sebesar Rp17.500 per minggu dari tahun sebelumnya, lumayanlah buat tambah-tambah, katanya sambil tersenyum.
Ia berharap, pada tahun 2013 nanti akan ada kenaikan lagi dari upah yang diperolehnya selama ini sebagai pekerja harian lepas.
Biasanya setiap tahun ada kenaikan upah yang diperolehnya dari tahun sebelumnya.
Kenaikan upah itu biasanya mulai diberlakukan pada awal tahun atau Januari, mudah-mudahan pada tahun depan juga mengalami kenaikan yang lebih besar lagi dari tahun sebelumnya, harapnya.
Ia juga sangat berterima kasih kepada pemerintah Kota Palembang yang telah memberikan kesempatan kepadanya untuk ikut membersihkan kota tersebut sehingga menjadi bersih dan cantik.
Sementara itu ia juga menuturkan, kalau menemukan botol atau gelas bekas minuman ia mengumpulkannya lumayan bisa untuk dijual dan dapat menambah pendapatan.
"Kalau ketemu botol dan gelas minumannya, saya kumpulkan dan setelah banyak baru dijual, jadi sambilan, karena sayang juga kalau tidak dimanfaatkan," paparnya.
Ia mengaku, senang melakukan pekerjaannya itu, apalagi kalau Kota Palembang meraih piala adipura, mereka juga mendapat bonus dari wali kota Palembang.
"Kalau Palembang meraih piala adipura kami mendapat bonus satu bulan gaji dan itu bisa membantu keuangan keluarganya," kata dia.
Dengan adanya bonus tersebut juga memacu dan menjadi penyemangat dirinya untuk lebih giat bekerja dalam membersihkan kota Palembang, tuturnya.
Kota Palembang sendiri sejak tahun 2007 mendapat Piala Adipura berkat dukungan masyarakat di kota tersebut dan peran serta pasukan kuning.