REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pembatalan kebijakan Hari Tanpa Bahan Bakar Bersubsidi pada 2 Desember kemarin tak lantas membuat pasokan bahan bakar kembali normal.
Di Kota Bekasi, Jawa Barat, misalnya, sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum mengaku masih mengalami keterlambatan pasokan premium dan solar.
Dari pantauan Antara, sejumlah SPBU masih ada yang memasang papan pengumuman perihal habisnya bahan bakar bersubsidi jenis premium, di antaranya di SPBU Jalan Pekayon Raya, Bekasi Selatan. Sementara di SPBU Jalan Cut Meutia, Bekasi Timur, bahan bakar bersubsidi yang habis ialah solar.
Bus angkutan umum yang biasa mengisi bahan bakar di SPBU ini pun tidak terlihat sama sekali karena praktis yang masih dijajakan hanyalah premium dan pertamax.
Salah satu petugas SPBU Cut Meutia, Firono, mengatakan kondisi itu sudah terjadi selama dua pekan terakhir.
"Ternyata walaupun kebijakan itu batal, pasokan tetap saja masih dikurangi dan belum lancar. Stok habis seperti ini menjadi sebuah rutinitas setiap harinya," ujarnya.
Kondisi ini disesalkan warga setempat. Seperti pengakuan Tio (17), warga Pekayon yang mengaku kesulitan mencari bahan bakar sepeda motornya. Padahal ia tengah diburu-buru waktu untuk mengejar jadwal ujian di sekolahnya.
"Ini sama saja dengan pemaksaan halus untuk pakai pertamax. Padahal ongkos anak sekolah seperti saya kan tidak banyak. Kalau dibelikan pertamax, bisa-bisa tidak jajan di sekolah," katanya.