Sabtu 08 Dec 2012 13:30 WIB

Bila Dipindah, Ibu Kota Baru Pantas di Mana?

Perbandingan Jakarta-Palangkaraya
Perbandingan Jakarta-Palangkaraya

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA--Jakarta dinilai sudah tidak layak menjadi ibu kota negara. Muncul wacana untuk memindahkan ibu kota ke wilayah lain. Bila toh dipindah lantas ke mana?

Menurut Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Ahmad Farhan Hamid salah satu wilayah yang pantas menjadi kota pemerintahan baru adalah Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

"Palangkaraya menjadi pilihan yang pas sebagai pusat pemerintahan," kata Farhan pada 'Press Gathering' MPR RI bersama wartawan parlemen di , Palangka Raya ibukota Provinsi Kalimantan Tengah, Sabtu (8/12).

Farhan menyampaikan berbagai alasan kenapa Palangkaraya menjadi pilihan, pertama, letak geografinya yang berada di tengah-tengah. Dengan demikian akan memudahkan akses dari berbagai penjuru wilayah Indonesia.

Kedua, Palangkaraya merupakan wilayah yang kontur tanahnya landai berupa dataran.

Ketiga, ketersediaan air yang melimpah, tidak ada gunung berapi sehingga tidak rawan bencana.

Keempat, dengan membangun daerah baru maka akan mudah dan lebih tertata. "Usulan saya membangun pusat pemerintahan baru dengan tanpa membebani APBN," kata Farhan.

Farhan menjelaskan untuk membangun Palangkaraya sebagai pusat pemerintahan diperlukan dana sekitar 15 s/d 20 juta dolar Amerika Serikat. "Dari jumlah itu dana dari APBN hanya dibutuhkan sekitar 10 persen, serahkan sisanya agar BUMN yang membangunnya," kata Farhan.

Dana APBN tambahnya hanya digunakan untuk membangun infrastruktur. Kemudian tambahnya dari lahan yang ada dibagi-bagi 20 persen lahan untuk kepentingan infrastruktur, 30 persen lahan hijau, 50 persen kawasan perkantoran, pemukiman, dan komersial.

Sementara Wakil Gubernur Kalteang Ahmad Diran, pihaknya siap untuk menyediakan lahan jika memang ada keputusan politik pemerintah pusat untuk memindahkan pusat pemerintahan ke Palangkaraya.

"Masih ada lahan yang luas di sini, asal bukan hutan lindung, kami siap," kata Ahmad Diran.

Wacana pemindahan pusat pemerintahan ini sudah dilontarkan Presiden Soekarno pada tahun 1957. Menurut Ahmad Diran pemikiran Bung Karno tersebut pastilah sudah dengan pemikiran yang matang dan bukan asal melontarkan usulan.

"Yang jelas kami siap, namun harus juga dilandaskan pada amdal yang baik," kata Ahmad Diran.

Hadir pada acara pembukaan Press Gathering MPR RI dengan Wartawan Parlemen, antara lain Wakil Ketua MPR RI, Hajriyantho Y Thohari dan Ahmad Farhan Hamid, Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Achmad Diran, Wali Kota Palangka Raya, HM Riban Satia, dan para pimpinan Fraksi di MPR serta Ketua Koordinatoriat Wartawan Parlemen, Jaka Suryo bersama wartawan parlemen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement