Jumat 07 Dec 2012 18:53 WIB

Gara-Gara Dipalak Petugas Timbang, Truk Ini Seruduk Jalan Raya

Rep: S. Bowo Pribadi/ Red: A.Syalaby Ichsan
Jembatan timbang terindikasi menjadi tempat paling rawan suap, pemerasan dan pungutan liar.
Foto: Antara
Jembatan timbang terindikasi menjadi tempat paling rawan suap, pemerasan dan pungutan liar.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Dua nyawa melayang di jalan raya akibat kecerobohan seorang sopir truk pengangkut pasir. Peristiwa ini terjadi di ruas Jalan Raya Soekarno- Hatta, tepatnya di pintu keluar jembatan timbang Bergas, Kabupaten Semarang, Jumat (7/12).

Diduga lalai mengoperasikan rem tangan, sebuah truk sarat muatan pasir nyelonong ke jalan raya hingga mengakibatkan tabrakan dengan sebuah bus angkutan kota. Saat kejadian, truk Colt Diesel ditinggal sopir yang diperas petugas jembatan timbang.
Akibatnya, dua penumpang bus tewas seketika akibat terjepit di bawah badan bus yang terguling. Truk yang berjalan tanpa pengemudi ini baru berhenti setelah menabrak sebuah rumah yang berada di seberang pintu keluar jembatan timbang tersebut.
 Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian menyebutkan, kecelakaan ini bermula saat truk pengangkut pasir ber nomor polisi H 1834 BE yang dikemudikan oleh Sarmin, warga Grobogan berhenti dan diparkir sejenak di pintu keluar jembatan timbang Bergas.
 Ditengarai muatan truk ini melebihi kapasitas angkut yang disyaratkan. Sehingga, sopir truk –yang tidak didampingi kernet ini-- kemudian meninggalkan kendaraannya yang syarat muatan untuk memberi uang kepada petugas jembatan timbang.
Namun saat ditinggalkan, tiba- tiba saja truk ini berjalan sendiri dengan arah ‘memotong’ jalan raya Semarang- Solo. Naas pada saat yang sama --dari arah Semarang—tengah melintas bus Putra Palagan ber nomor polisi H 1743 BC yang dikemudikan Bambang Suwikyo (35) warga Sidorejo, Kota Salatiga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement