Jumat 07 Dec 2012 00:04 WIB

Dua Polisi Terluka Saat Amankan Demonstrasi di Morowali

Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara Foto
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Aksi demonstrasi menolak hasil Pemilihan Kepala Daerah Morowali, Sulawesi Tengah, Kamis, berujung ricuh. Dua orang polisi dilaporkan terluka saat mengamankan aksi tersebut.

Arlan, warga Morowali, yang dihubungi dari Palu menyebutkan, dua personel polisi yang terluka itu adalah anggota Brimob Polda Sulawesi Tengah bernama Briptu Okto Gunadi dan Briptu Daud Sidik. Mereka terluka di bagian kepalanya akibat terkena lemparan batu dari peserta aksi.

Aksi tersebut berlangsung di depan Gedung Serba Guna di Kecamatan Bungku Tengah saat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Morowali sedang melakukan rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara.

Menurut Arlan, ribuan orang itu mendesak KPU Morowali untuk menghentikan rapat pleno karena diduga proses pilkada diwarnai kecurangan. Namun rapat pleno tetap dilanjutkan, polisi yang berada di lokasi unjuk rasa meminta warga untuk tetap tenang dan tidak anarkis.

Beberapa saat kemudian terjadi aksi saling dorong antara peserta aksi dan aparat keamanan. Tiba-tiba terdapat lemparan batu dari arah peserta aksi, polisi pun membalas dengan menembakkan gas air mata.

Massa aksi kemudian berlarian guna menghindari gas air mata. Situasi keamanan berangsur kondusif.

Sementara itu, hasil Pilkada Morowali menempatkan pasangan Anwar Hafid-Sumisi Marunduh unggul dengan suara sekitar 48 persen.

Perolehan suara terbanyak kedua ditempati pasangan Ahmad Ali-Jakin Tumakaka dengan persentase 23 persen, diikuti Chaeruddin Zein-Delis Julkarson Hehi (20 persen), Andi Muhammad-Saiman Pombala (7 persen), serta Burhan Hamadding-Huragas Talingkau (2 persen).

Sejak pemungutan suara pada 27 November 2012, sejumlah aksi unjuk rasa juga terjadi di Morowali guna melaporkan hasil kecurangan dan penolakan hasil penghitungan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement