Kamis 06 Dec 2012 19:32 WIB

Tuntut Aceng Mundur, Ratusan Mahasiswa Turun ke Jalan

Rep: Joko Suceno/ Red: Chairul Akhmad
Sejumlah massa dari berbagai organisasi masyarakat melakukan aksi unjukrasa menuntut Bupati Garut, Aceng HM Fikri mundur dari jabatannya di depan kantor DPRD Kabupaten Garut, Jawa Barat. (ilustrasi).
Foto: Antara/Feri Purnama
Sejumlah massa dari berbagai organisasi masyarakat melakukan aksi unjukrasa menuntut Bupati Garut, Aceng HM Fikri mundur dari jabatannya di depan kantor DPRD Kabupaten Garut, Jawa Barat. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT – Ratusan mahasiswa kembali berunjukrasa menuntut Bupati Garut, H Aceng Fikri, mundur dari jabatannya, Kamis (6/12).

Mahasiswa dari berbagai organisasi seperti HMI, KAMMI, GMNI,  HIMA Persis, dan sejumlah organisasi lainnya mulai turun ke jalan sejak pukul 10.30 WIB. Mereka bergerak dari kampus masing-masing dan berkumpul di bundaran Simpang Lima, Tarogong Garut. 

Di tempat ini, mahasiswa yang membawa  bendera organisasi dan sejumlah spanduk menggelar panggung orasi. Sebuah mobil truk yang membawa sound sistem berukuran besar terparkir di bundaran Simpang Lima.

Di atas mobil truk tersebut, satu persatu perwakilan mahasiswa melakukan orasi. Mereka menyerukan satu tuntutan agar bupati yang terlibat skandal nikah empat hari ini mundur dari jabatannya.

Selain menggelar orasi, mahasiswa juga melakukan aksi treaktikal di tengah jalan. Tiga mahasiswa mengenakan BH dengan telanjang dada sebagai simbol runtuhnya moral sang butapi.

Sementara kelompok mahasiswa lainnya melakukan adegan seorang mahasiswi yang diikat tambang tangannya, diseret dan disiksa. "Ini sebagai bentuk kesewenangan bupati. Kami mendesak bupati mundur dari jabatannya," kata Zamzam, Ketua HMI Garut saat berorasi.

Usai berorasi di Simpang Lima, mahasiswa bergerak menuju kantor Bupati Aceng Fikri yang hanya berjarak sekitar 500 meter. Dengan berjalan kaki, ratusan mahasiswa ini terus meneriakkan tuntutannya.

Aksi yang berlangsung damai ini menimbulkan kemacetan di seputar Dimpang Lima Garut. Ratusan polisi bersiaga mengatur arus lalu lintas dan menjaga di depan gerbang kantor bupati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement