REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG – Sekitar 150 rumah warga masih terendam air di Kampung Cieunteung, Desa Baleendah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.
Banjir yang sempat meninggi hingga satu meter, kini sudah mulai menyusut hingga 50 sentimeter.
Menurut Ketua RW 20, Kampung Cieunteung, Jaja, air kembali naik sejak hari Sabtu (1/12). Air naik hingga satu meter dan merendam ratusan rumah warga.
Akibatnya, 200 Kepala Keluarga atau sekitar 500 jiwa menjadi korban banjir. "Bahkan ada beberapa keluarga yang mengungsi ke Gedung Balai Kelurahan Baleendah," ungkap Jaja, Kamis (6/12).
Jaja menambahkan, di Kampung Cieunteung, ada sekitar 30 rumah yang sudah ambruk, dan puluhan rumah lainnya mengalami kerusakan. Hal itu sudah terjadi sejak lama, karena banjir setiap tahunnya melanda Kampung Cieunteung.
"Kerusakan rumah di antaranya adalah pintu, jendela dan tembok. Tetapi ada pula yang sudah hancur dan tidak bisa ditempati," ungkapnya.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi banjir di Kampung Cieunteung adalah dengan membangun polder atau sistem penyimpanan air. Sampai saat ini proses yang dilakukan adalah pengukuran rumah dan bangunan. "Kebutuhan lahan untuk pembangunan polder adalah sekitar 9.000 meter persegi," ujar Camat Baleendah, U Suska Puji Utama.