Kamis 06 Dec 2012 15:30 WIB

PLN Mulai Lirik Impor LNG Qatar

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Dewi Mardiani
KIlang LNG (ilustrasi)
KIlang LNG (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) menjajaki kemungkinan mengimpor gas alam cair (liquified natural gas/LNG) Qatar dari penjual asal Hungaria. Impor dilakukan guna mencukupi kebutuhan gas PLN yang ditampung di FSRU Jawa Barat, yang tak mampu dipenuhi LNG eks Sempra asal Blok Tangguh.

Menurut Wakil Menteri ESDM, Rudi Rubiandini, saat ini pembicaraan tengah dilakukan. Trader asal Hungaria bahkan sedang berada di Indonesia untuk melakukan pembicaraan dengan PLN. "Penjual asal Hungaria mengaku bisa mencukupi kebutuhan PLN hingga 1,5 metric ton per annum (MTPA)," katanya, Rabu (6/12). "Mudah-mudahan bisa jadi."

Meski demikian,  soal harga, Rudi mengaku sudah meminta PLN menawar di antara 8 hingga 11 dolar AS per million metric british thermal unit (MMBTU).  Ia menilai harga itu cukup ideal. 

Tapi ditegaskannya, pihaknya menyerahkan pada keputusan bisnis dua perusahaan.  Bila kesepakatan dicapai, LNG akan dipasok selama dua tahun dengan jumlah kuota yang sama. "Setelah 2015, nanti kita akan lihat lagi, apakah masih bisa dari gas Qatar ini," katanya. Pasalnya ke depannya, mungkin jumlah kebutuhan akan semakin meningkat.

PLN membutuhkan gas untuk pembangkit listrik di Aceh dan Sumatra Utara yang ditampung melalui terminal LNG Arun. Bisa saja perjanjian dengan Qatar direnegosiasi.

Sebelumnya PLN memang sudah mendapat porsi LNG eks Sempra dari Blok Tangguh yang dikelola BP Berau Ltd. Namun untuk 2013 nanti, PLN hanya mendapat porsi dua kargo atau sekitar 0,125 MTPA saja dari sekitar 42 kargo LNG eks Sempra yang bisa dialihkan.

Kepala Divisi BBM dan Gas PLN, Soeryadi Marzuki, mengaku sudah meminta BP untuk menambah dua kargo lagi, agar jumlah pasokan gas menjadi ideal. "Tapi kalau tak bisa ya kita akan ekspor," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement