REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Arus kendaraan roda empat sudah dapat melintas lagi di jalan lintas barat (jalinbar) Kota Agung (Tanggamus/Lampung) ke Krui (Lampung Barat) dan Bengkulu, Rabu (5/12) malam. Antrean kendaraan menuju Bengkulu sudah berkurang.
Muara Jembatan Basohan yang ambles delapan meter kedalaman 10 meter di Desa Pelita Jaya, Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), sudah mampu ditimbun kembali pada hari kelima sejak kejadian Ahad (2/12) petang.
Petugas Satlantas Polres Lambar, membatasi kendaraan yang melintas di jembatan ini dengan muatan sebanyak dua ton. Sedangkan pengalihan arus kendaraan dari Bakauheni dan Bandar Lampung yang menuju ke Bengkulu lewat jalan lintas tengah, sudah dialihkan kembali lewat jalinbar.
Menurut Makruf, staf Humas Pemkab Lambar, penimbunan pondasi jembatan berlansung sejak kejadian hingga hari kelima. Penimbunan dengan tanah, pasir, batu, dan campuran semen, untuk mengatasi agar kendaraan dapat melintas. "Sudah ditimbun yang ambles," katanya.
Amblesnya Jembatan Basohan ini terjadi saat hujan mengguyur Kabupaten Lambar, Ahad (2/12) petang. Pondasi jembatan ambles diterjang banjir bandang. Selain jembatan, juga beberapa titik jalinbar Kota Agung-Krui, dan Krui-Liwa, lumpuh akibat tanah longsor menutupi badan jalan.
Pondasi jembatan yang rusak, akan diperbaiki secara utuh oleh rekanan yang membangun jembatan tersebut.