Rabu 05 Dec 2012 11:40 WIB

Ini Cara Sleman Perangi Narkoba

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Heri Ruslan

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman akan memerangi penyalahgunaan narkotika lewat peranan ulama. Karena, pembinaan secara spritual diyakini mampu memberikan fondasi yang kuat bagi masyarakat.

Wakil Bupati Sleman, sekaligus Ketua Badan Narkotika Kabupaten Sleman,  Yuni Satia Rahayu menegaskan peredaran narkotika wilayah Sleman harus diperangi. Namun, hal itu bukan hanya menjadi tugas pemerintah dan aparat kepolisian semata, pemuka agama juga harus turut serta.

"Sekarang narkotika tidak hanya dikonsumsi anak muda tapi juga para orang tua," katanya dalam Sosialisasi P4 GN ( Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba di Masjid Agung Sudiro Husodo Kabupaten Sleman, baru-baru ini.

Yuni mengatakan, berdasarkan laporan yang dia terima, sampai saat ini ada sekitar 50 kasus narkotika untuk jenis sabu dan ganja. Dan, itu tidak hanya mewabah di perkotaan, melainkan sampai ke tingkat pedesaan.

Kepala Kantor Kementerian Agama Edy Gunawan yang juga berpesan kepada semua pemuka agama Islam untuk terus memberikan penyuluhan bahaya narkotika. Sejauh ini, Sleman baru memiliki 386 penyuluh.

Dia menilai, jumlah tersebut masih sangat kurang. Karena itu, pihaknya berencana akan mengoptimalkan potensi warga guna menambah SDM yang ada.

Sebelumnya, Kepala Satuan Reserse Narkoba, Ajun Komisasris Polisi (AKP) Heri Yugo mengatakan, masyarakat harus meningkatkan partisipasinya dalam memerangi narkoba. Karena sekarang ini, seluruh lapisan masyarakat, berpeotensi terkena dampak dari narkoba.

“Harus ada tindakan preventif dari warga,” katanya.

Heri juga menjelaskan, pemberantasan narkoba tidaklah mudah. Karena, dia mengungkapkan, bila tidak ada bukti secara jelas, maka pihak kepolisian tidak bisa menindaklanjutinya.

Namun dia mengatakan, dengan munculnya kesadaran serta kewaspadaan dari pihak masyarakat. Maka, pemantauan terhadap orang-orang yang berkecimpung dalam bidang tersebut bisa lebih terarah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement