Selasa 04 Dec 2012 22:12 WIB

Din Syamsuddin: Ibu Sosok Keras Hati

Rep: Agus Raharjo/ Red: Djibril Muhammad
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar duka masih menyelimuti keluarga besar Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dengan meninggalnya Íbunda Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, Hj. Rohana Syamsuddin. Jenazah Hj. Rohana Syamduddin dimakamkan Selasa (4/11) pukul 17.00 WITA.

Dalam perbincangan melalui telepon dengan Republika, Din mengungkapkan sosok Ibunda Rohana sebagai seorang wanita yang berpendirian teguh. Jika sudah memiliki keinginan, akan terus dilaksanakan. Hal itu yang menjadi panutan bagi Din dan 8 saudara lainnya. 

"Ibu itu sosok yang keras hati, kalau ada keinginan terus dipertahankan," ungkap dia pada Republika, Selasa (4/11) malam.

Din menambahkan, hal yang paling diingatnya tentang sosok Ibunda Rohana adalah jiwa kewirausahaan yang kuat. Din mengenang waktu sekolah dasar di Sumbawa dulu, Ibunda membuat berbagai macam kue untuk dijual ke sekolah. 

Din yang saat itu bersekolah masuk kelas sore, tiap pagi selalu ikut berjualan di SD yang berdekatan dengan Madrasah Ibtidaiyah tempat sekolahnya.

Hal itu masih diajarkan sang ibu hingga anak keenam dari keluarga Syamsuddin Abdullah, ayahanda Din Syamsuddin. 

Menurut Din, ibunya bahkan memberi tugas khusus pada dirinya sebagai anak kedua. Yaitu menyelesaikan urusan dapur. "Hanya saya yang diminta mengurusi dapur, seperti belanja ke pasar dan masak," kenang Din.

Hal itulah yang membuat tokoh Muhammadiyah itu mencermati hal-hal kecil yang tampaknya sepele seperti urusan dapur. Sebab, ibunda Rohana yang mengajarakan itu. Din mengaku, meskipun sosok yang berpengaruh besar adalah sang ayah, namun Ibu memiliki tempat tersendiri dalam kenangannya.

Dulu, orangtua Din Syamsuddin adalah tokoh Nahdatul Ulama. Namun setelah Din menginjak dewasa dan masuk Ormas Muhammadiyah, orangtuanya pun ikut bergabung dengan Muhammadiyah. Sang ibu bergabung dengan Aisyah Muhammadiyah. Bahkan, adik Ibunda Rohana saat itu menjadi ketua Muhammadiyah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement