Selasa 04 Dec 2012 13:44 WIB

Eksekusi Kompleks Dwikora Ricuh, Warga Dipukuli

Rep: Dessy Saputri/ Red: Hafidz Muftisany
Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara Foto
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Puluhan warga di Komplek Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) Dwikora, Cilangkap, Tapos, Depok panik karena proses eksekusi perumahan purnawirawan TNI Angkatan Udara yang dilakukan oleh personel berseragam loreng pagi ini, Rabu (4/12).

Bahkan menurut penuturan warga di komplek tersebut, beberapa warga dipukuli sehingga mengalami luka-luka.

Robby Ferdian (32 tahun), warga yang tinggal di komplek Dwikora terluka pada mata, kedua kaki dan tangannya. Ia mengaku menghadang personel yang hendak melakukan eksekusi.

"Saya diseret dari jembatan depan komplek sampai pos penjagaan oleh sekitar lima personel. Setelah itu saya dipukul dipos. Luka di kaki dan tangan itu karena diseret sekitar 20 meter," cerita Robby.

Sebelumnya, ia mengaku hanya melakukan penghadangan ketika personel hendak mengeksekusi rumah warga. Robby mengatakan ada beberapa warga yang juga dipukuli, termasuk anak kecil. "Saya diteriakin provokator, ada orang tua juga, ada yang dipiting."

Sebelumnya, Kepala Dinas Personel Mabes TNI AU, Letkol Askari menolak jika terjadi pengusiran dan pemaksaan warga. Imbauan yang sudah dilakukan sejak 2003 diharapkan agar warga dapat pindah. Pihaknya juga mengakui melakukan aturan tersebut sesuai dengan aturan rumah dinas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement