Senin 03 Dec 2012 18:44 WIB

Target Pemerintah: Sejuta Lapangan Kerja Setiap Tahun

Hatta Radjasa
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Hatta Radjasa

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah menargetkan penciptaan sejuta lapangan kerja setiap tahun atau meningkat dua kali lipat dibandingkan saat ini sekitar 500 ribu tenaga kerja.

Target itu merupakan salah satu hasil rapat kabinet terbatas terkait penciptaan lapangan kerja yang dipimpin langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantornya, Jakarta, Senin.

"Kita menginginkan agar 'netto' dari lapangan kerja itu sekitar satu juta. Itu per tahun.?Sekarang sekitar 500 ribuan," kata Menteri Perekonomian Hatta Rajasa seusai rapat.

Dengan demikian, menurut Hatta, diharapkan dapat menyerap tenaga kerja baru sehingga pada 2014 angka pengangguran dapat turun menjadi sekitar lima persen dibanding saat ini sebesar 6,1 persen.

Hatta mengatakan untuk mendorong penciptaan tenaga kerja, beberapa kebijakan seperti 'tax holiday' (pembebasan pajak) akan dirumuskan kembali. Selain juga kebijakan dalam memperbaiki iklim berusaha.

Hatta menambahkan, dirinya diberi tugas oleh Presiden untuk memimpin 'desk' penciptaan lapangan kerja yang akan dibentuk pemerintah. Desk ini nantinya akan berusaha untuk mengembangkan penciptaan lapangan kerja dari berbagai sektor.

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, 'desk' (satuan kerja) untuk penciptaan lapangan kerja yang akan dibentuk tersebut akan dirumuskan dalam sebulan ini. "Terus Januari keppresnya ?dikeluarkan," katanya.

Sementara itu, dalam pengantarnya saat membuka rapat, Presiden Yudhoyono meminta agar semua jajaran kabinet memberikan perhatian dalam upaya memelihara ekonomi nasional termasuk terus menekan angka pengangguran nasional yang saat ini mencapai 6 persen.

Kepala Negara mengatakan upaya mengurangi angka pengangguran dapat dilakukan dengan mekanisme ekonomi yaitu mendorong penambahan lapangan pekerjaan seiring dengan peningkatan kegiatan ekonomi melalui pembukaan pabrik baru, proyek-proyek pembangunan infrastruktur dan perputaran perdagangan dan jasa.

Rapat yang berlangsung di kantor Presiden tersebut dihadiri Wakil Presiden Boediono dan sejumlah menteri terkait, di antaranya Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Menkeu Agus Martowardojo, Menteri BUMN Dahlan Iskan dan sejumlah pejabat lainnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement