REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Pramono Anung mengatakan, wacana tentang duet Megawati Soekaranoputri dan Jusuf Kalla menuju pemilihan presiden 2014 terlalu dini.
"Masih terlalu dini, jangan dimaknai secara berlebihan," kata dia, di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (3/12). Namun, Pramono tak menampik jika terjadi komunikasi antara Mega dan JK. Walaupun disebutnya hanya sebatas silaturrahim biasa.
Hingga saat ini, ditegaskannya, PDI Perjuangan belum memutuskan siapa yang akan diusung dalam bursa capres 2014 nanti. Sehingga, kata dia, munculnya nama selain JK ataupun tokoh-tokoh lainnya akan terus bergulir.
Berdasarkan hasil survei yang dirilis beberapa lembaga survei belakangan ini, Pramono mengakui, baik Mega maupun JK menempati urutan yang cukup tinggi. Artinya, kedua tokoh itu masih memiliki kepercayaan dari publik untuk melaju pada pemilihan presiden 2014. "Kalau dilihat dari hasil survei, satu dua besar ada Bu Mega. Beliau juga punya konsituen yang tetap dan solid," ujarnya.
Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) pekan lalu menunjukkan Megawati mendapatkan suara dari 94 persen responden. Sementara itu, JK berada di bawah Mega dengan pilihan dari 80 persen responden. Survei dilakukan terhadap tokoh-tokoh nasional, petinggi media, pengamat dan peneliti politik, serta akademisi.