REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Baru sebulan beroperasi, pemasukan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kampus III Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sangat menjanjikan.
Kepala Humas UMM Nasrullah mengatakan, letak SPBU yang strategis di depan masjid AR Fachruddin dan berseberangan dengan UMM Dome telah ramai melayani masyarakat umum.
Karena berada di Jalan Tlogomas yang merupakan jalur Kota Malang ke arah Kota Batu, kata dia, membuat banyak kendaraan melakukan pengisian bahan bakar di sini.
Jika di hari biasa rata-rata bisa bisa mengumpulkan penjualan di atas Rp 100 juta, maka di akhir pekan pendapatannya bisa lebih besar lagi. Itu lantaran banyak wisatawan dari luar kota menuju ke Batu pada akhir pekan. "Satu pekannya sekitar Rp 1 miliar total penerimaan," kata Nasrullah, Ahad (2/12).
Secara teknis, SPBU UMM mampu menampung 100 ribu liter bahan bakar minyak (BBM). Terdiri tiga polo, empat dispenser seperti bahan bakar jenis Premium, Pertamax, Pertamax plus, dan Solar. Saat ini SPBU UMM memperkerjakan 18 karyawan yang berasal dari warga sekitar kampus.
Menurut Nasrullah, keberadaan SPBU UMM ini sangat menjanjikan. Untuk pangsa pasar, setidaknya 30 ribu mahasiswa yang membawa sepeda motor atau mobil bakal terlayani dengan berdirinya SPBU ini.
Belum lagi izin operasi selama 24 jam karena berlokasi di jalur sibuk membuat potensi pendapatan terus meningkat. "SPBU ini benar-benar profit center UMM yang menghasilkan."
Diterangkan Nasrullah, selain SPBU, unit usaha yang dimiliki oleh UMM sebenarnya sudah cukup banyak. Sebelumnya telah berdiri Hotel UMM Inn, Bengkel Yamaha, UMM Bookstore, UMM Dome, UMM Medical Center, University Farm, UMM Press, Asrama mahasiswa, serta kantin kampus.