Ahad 02 Dec 2012 19:30 WIB

Mengenang 'Sumpah Hang Tuah' di Bumi Riau

Indonesia akan menggelar Dialog Melayu di Riau pada 3-5 Desember. Selain pembicara luar negeri, Indonesia akan menampilkan Sangkot Marzuki Batubara, Taufik Abdullah, dan Tengku Nasaruddin Said Effendy.
Foto: dialogmelayu.com
Indonesia akan menggelar Dialog Melayu di Riau pada 3-5 Desember. Selain pembicara luar negeri, Indonesia akan menampilkan Sangkot Marzuki Batubara, Taufik Abdullah, dan Tengku Nasaruddin Said Effendy.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Masyarakat Melayu mungkin tak akan lupa sumpah tokoh legendaris Melayu, Hang Tuah, "Tak Melayu Hilang di Bumi". Sumpah inilah yang menginspirasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menggelar Dialog Budaya Melayu di Pekanbaru, Riau, 3-5 Desember. 

Acara ini bertajuk bertema “Revitalisasi Kearifan Budaya Melayu, Kini dan Masa Datang”. Sejumlah dialog akan menghadirkan para pelaku bidang kebudayaan, tokoh masyarakat, sejarawan, pecinta seni dan budaya, serta seniman. Selain dialog, acara ini juga akan menampilkan sejumlah pertunjukan seni dan pameran budaya Melayu.

Masyarakat Melayu kini tersebar di semenanjung Asia Tenggara, seperti Riau, Kepulauan Riau, Malaysia, Singapura, Serawak, Brunei dan Kalimantan Barat. Maka acara ini pun melibatkan para narasumber dari Malaysia, Brunei, Thailand dan rencananya juga dari Singapura dan Filipina.

Menurut Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Wiendu Nuryanti, ada empat tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan Dialog Budaya Melayu tersebut. "Tujuan pertama adalah menumbuhkan rasa kebersamaan Melayu melalui kesamaan sejarah, budaya dan seni," kata Wiendu dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika

Tujuan lainnya adalah memberikan kesempatan berdialog kepada para sejarawan, budayawan, seniman dan masyarakat Melayu. Dialog juga diharapkan dapat mengajak dan membangun kesadaran tokoh-tokoh masyarakat Melayu untuk saling membantu dan mengembangkan nilai-nilai Kearifan Budaya Melayu. Tak lupa, forum ini berharap untuk mendapat masukan tentang upaya menjaga dan meningkatkan kebersamaan Melayu. 

"Semoga acara ini akan menjadi jembatan terlaksananya Dialog Budaya Melayu dan kegiatan pendukung lainnya yang berskala internasional,” kata Wiendu.

Indonesia akan menampilkan tiga pembicara utama, yaitu Tengku Nasaruddin Said Effendy (Seniman dan Budayawan), Taufik Abdullah (Sejarawan), dan Sangkot Marzuki Batubara (Ilmuwan). 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement