Ahad 02 Dec 2012 17:42 WIB

Din: Muhammadiyah Bertahan Karena Keikhlasan

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Dewi Mardiani
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Organisasi Islam Muhammadiyah telah menginjak usia satu abad. Perayaan momentum bersejarah itu pun telah dilakukan pada 18 November silam di Gelora Bung Karno, Jakarta. 

Menjadi pertanyaan, mengapa Muhammadiyah bisa bertahan hingga melebihi satu abad? Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan Muhammadiyah dapat bertahan sedemikian lama karena Muhammadiyah diselenggarakan oleh orang-orang yang berjiwa ikhlas. 

"Keikhlasan menjadi nafas dan ruh dari perjuangan Muhammadiyah," tutur Din dalam Tabligh Akbar Milad Satu Abad Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Lampung, Ahad (2/12).

Dalam acara tersebut, turut hadir Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Kapolda Lampung Heru Winarko, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Lampung Nurvaif S Chaniago serta segenap kader dan simpatisan Muhammadiyah di Provinsi Lampung.

Din menjelaskan, keikhlasan merupakan modal besar sehingga organisasi yang didirikan oleh Ahmad Dahlan ini dapat berjalan dengan baik. Memasuki abad kedua, Din meminta agar keikhlasan tidak terganggu.  "Jika ada yang tidak ikhlas, silakan keluar dari Muhammadiyah."

Alasan berikutnya mengapa Muhammadiyah bisa bertahan adalah nilai-nilai yang dijalankan oleh Muhammadiyah senantiasa terpelihara, bahkan terbukukan dengan sangat rapi. Meski demikian, Din tak menampik apabila ada sejumlah kritikan yang menyebut Muhammadiyah tidak memiliki pemikiran yang canggih.  Menurut Din, pemikiran yang canggih itu tidak berarti apa-apa jika tidak ada penerapan langsung yang berdampak pada bangsa dan negara. 

"Yang penting adalah gagasan itu langsung dijabarkan dalam gerakan aksi," ujar Din. Alasan terakhir, lanjut Din, adalah Muhammadiyah memiliki semangat untuk menegakkan dan menjunjung tinggi agama. Keberadaan Muhammadiyah selama ini juga terbukti mendorong masyarakat dengan spiritualitas yang aktif dan dinamis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement