Ahad 02 Dec 2012 14:13 WIB

Dam Rusak, Banjir Lahar Dingin Ancam Warga

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Dewi Mardiani
Banjir lahar dingin
Foto: Antara
Banjir lahar dingin

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Ancaman banjir lahar dingin Gunung Merapi berada di depan mata. Kondisi ini terjadi seiring dengan tingginya curah hujan. Guna menghindari ancaman banjir tak meluas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten perlu merehabilitasi dam di sejumlah tempat nguna menahan lahar dingin yang meluap ke Kaliworo.

Sayangnya, sejumlah dam penahan lahar dingin di Kaliworo sudah rusak. Upaya untuk memperbaiki dam yang terdapat di sungai yang melintas melalui wilayah Kecamatan Kemalang dan Kecamatan Manisrenggo sangat mendesak. Dana yang dibutuhkan untuk merehabalilitasi dam tidak sedikit.

Menurut Kepala  Bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Klaten, Wachju Adi Pratomo, kemarin, memperkirakanj butuh dana sekitar Rp 52 milyar. ''Jadi, kami sudah usulkan anggaran Rp 52 milyar diajukan ke Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPN).''

Wachju menjelaskan, diusulkannya bantuan dana rehabilitasi ke pusat itu mengingat Pemkab Klaten tak kuat jika menanggung sendirian. Anggaran sebesar Rp 52 miliar itu akan digunakan untuk memperbaiki semua dam penahan lahar dingin sepanjang alur Kaliworo. Selain itu, juga untuk rehabilitasiu di wilayah hilir di Kecamatan Jogonalan dan Kecamatan Gantiwarno.

Saat ini, kondisi dinding pada dam-dam di Kaliworo sudah dalam keadaan rusak akibat diterjang lahar dingin pascaerupsi 2010 silam. Untuk itu, memang mendesak direhabilitasi demi keselamatan warga. Sebab, banyak permukiman penduduk di sepanjang pinggir Kaliworo, terutama di wilayah Kecamatan Manisrenggo.

Selama ini, warga hanya melakukan antisipasi membludaknya banjir lahan dingin dengan cara meninggikan tanggul. Tumpukan karung berisi pasir dimanfaatkan untuk menahan luapan banjir lahar dingin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement