REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Kawasan hijau kota di Kota Bandar Lampung dikabarkan hanya tersisa 25 persen dari total luas wilayah ibu kota Provinsi Lampung itu.

Selain pemanasan global, pesatnya pembangunan menjadi faktor utama terkikisnya daerah hijau. Untuk mengantisipasinya Pemerintah Kota Bandar Lampung menanam sejuta pohon di beberapa sudut kota yang memiliki slogan 'Tapis Berseri' (Tertib, Aman, Patuh, Iman, Sejahtera, Bersih, Sehat, Rapih, dan Indah) itu.

Wali Kota Bandar Lampung, Herman HN menyatakan penanaman serentak dilakukan di setiap kecamatan dan kelurahan yang ada di kota berusia 330 tahun ini. "Ini untuk mengembalikan daerah resapan air, dan mengembalikan kawasan hijau yang tinggal 25 persen," katanya, Ahad (2/12).

Tujuan penanaman pohon itu, kata Herman, untuk mencegah banjir dan juga menciptakan daerah resapan air di Bandar Lampung. Sebab, diakui Herman, saat ini banyak daerah resapan air yang sudah dijadikan gedung atau perumahan.

Untuk itu, Herman meminta warganya menanam pohon, satu orang satu pohon. Sehingga ke depan Bandar Lampung kembali hijau. Masyarakat juga harus peduli terhadap daerah sekitarnya, sehingga diharapkan dengan menanam pohon, udara di sekitarnya akan lebih segar.

Penanaman pohon itu, masih kata Herman, sekaligus menciptakan daerah hijau sebanyak 30 persen, sesuai Undang-Undang. Kepada para pengusaha, Herman mengintruksikan menanam pohon di lingkungan perkantoran masing-masing.

Ditemui secara terpisah, Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, dan Kehutanan Bandar Lampung, Agustini menyatakan nantinya tidak hanya pohon mahoni yang akan ditanam, tapi juga pohon manggis dan nangka.

Sesuai dengan instruksi Wali Kota, sejumlah tempat di Bandar Lampung akan mulai dilakukan reboisasi. Reboisasi akan dilakukan terutama pada sejumlah daerah yang gundul, untuk menciptakan kawasan yang lebih indah dan penuh tanaman menghijau.

Ikuti Whatsapp Channel Republika