Ahad 02 Dec 2012 09:09 WIB

Nggak Mau Ribet, Warga Ogah Makan Ikan

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Didi Purwadi
Ikan gabus pasir (ilustrasi)
Ikan gabus pasir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Purwakarta masih cukup rendah. Saat ini, tingkat konsumsinya baru 29 kilogram per kapita per tahunnya.

Padahal, idealnya mencapai 36 kilogram per kapita per tahun. Untuk itu, tingkat konsumsi ini perlu digenjot supaya masyarakat gemar mengkonsumsi ikan.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta, Heri Herawan, mengatakan 36 kilogram per kapita per tahun itu merupakan standar nasional. Namun, Purwakarta masih di bawah standar tersebut.

Padahal, sumber ikan cukup banyak di wilayah ini. Salah satunya adalah kolam jaring apung Waduk Jatiluhur dan Cirata.

"Tapi, tetap saja tingkat konsumsinya masih rendah," ujar Heri, Ahad (2/12).

Berdasarkan hasil pengamatan, alasan masyarakat tidak terlalu menyukai ikan karena pengolahannya tidak praktis alias ribet. Ini berbeda dengan ayam, daging serta telur.

''Ikan perlu dibersihkan dulu,'' katanya. ''Bau anyirnya juga bikin mual bagi mereka yang sensitif terhadap bau-bauan. Kemudian, banyak yang alergi terhadap ikan.''

Karenanya, kata Heri, perlu ada terobosan guna membuat masyarakat menyukai ikan. Salah satunya adalah ikan diolah jadi makanan olahan seperti, abon, bakso, nugget, sosis, kerupuk serta fillet.

''Jadi, mereka bisa menikmati ikan tanpa harus mengolah terlebih dulu.''

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement