Jumat 30 Nov 2012 15:48 WIB

Sebut Nama Ibas, Nazarudin Dituding Fitnah

Rep: Aghia Khumaesi/ Red: Dewi Mardiani
Andi Nurpati (tengah)
Foto: Antara/Putra
Andi Nurpati (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jubir Partai Demokrat (PD), Andi Nurpati, menegaskan pernyataan Nazaruddin yang menyebut Sekjen PD, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), dalam sidang kasus Angelina Sondakh adalah sebuah fitnah. Andi mencurigai adanya upaya pembusukan di balik hal ini.

"Penyebutan nama Mas Ibas oleh Nazaruddin dalam sidang Angie adalah fitnah dan upaya pembusukan serta upaya menyeret-nyeret nama Mas Ibas dalam persoalan yang menerpa dirinya, "ujarnya, Jumat (30/11).

Nurpati juga mengimbau kepada Nazaruddin untuk tidak sembarangan menuding orang lain. Dia berharap mantan Bendahara Umum PD tersebut tak terus menebar fitnah. "Mengimbau kepada Saudara Nazaruddin agar lebih fokus pada pembelaan dirinya dalam persoalan hukum yang dialami," jelas Nurpati.

Sementara Ketua DPP Demokrat Ruhut Sitompul mengaku tak ingin ikut campur atas hal ini. Pihaknya menyerahkan semua proses ini pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Ini sudah masuk ranah KPK. Kita atau siapa pun itu kader yang disebutkan, ya tinggal KPK saja menelusurinya kalau memang itu benar," kata anggota Komisi III DPR ini.

 

Sebelumnya, Nazaruddin menyebut Angelina Sondakh menyetor uang yang didapatnya dari proyek universitas ke kas partai. Menurut Nazar, hal tersebut juga dilaporkannya ke Ibas yang menjabat sebagai sekjen partai.

Nazaruddin menjelaskan, pada 2010 dia diminta Anas untuk membuat 1 juta kalender. Biaya yang dibutuhkan Rp 2 miliar hingga Rp 2,5 miliar. Nazaruddin mengaku diminta Anas untuk menagih uang dari Angelina, Mirwan Amir, dan Ketua Komisi IV DPR saat itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement