Kamis 29 Nov 2012 21:30 WIB

Proyek MRT Dilanjutkan, Jokowi Ajukan Dua Syarat

Rep: Rina Tri Handayani/ Red: Heri Ruslan
Gubernur DKI Jakarta, Jokowi Widodo alias Jokowi
Foto: Antara
Gubernur DKI Jakarta, Jokowi Widodo alias Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, BALAI KOTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memberikan sinyal positif untuk melanjutkan Mass Rapid Transit (MRT) dengan catatan.

“Saya sudah panggil MRT untuk menjelaskan dan sudah gamblang,” ujarnya seusai pertemuan 20 menit dengan Direktur MRT di Balai Kota Jakarta, Kamis (29/11). 

Jokowi mengatakan ada dua poin detail untuk disampaikan ke masyarakat. Menurutnya, yang pertama yakni terkait harga per kilometer agar tidak mahal dan tidak murah. Sehingga, ditenderkan lagi dan tidak membebani pikiran.

Sedangkan, yang kedua terkait harga tiket. Jokowi mengaku harga tiket masih sedikit di atas yang diinginkan. Karenanya, diperlukan bantuan dari pemerintah pusat agar pemerintah pusat tidak memberi hibah 42 persen tapi 70:30. Sehingga, Pemprov DKI Jakarta tidak terlalu berat dalam memberikan subsidi.

Menurutnya, harga tiket awal Rp 38 ribu disubsidi menjadi Rp 19 ribu lalu Rp 15 ribu. “Jangan kebebanan subsidi terlalu banyak, harga tiket di luar kira-kira satu dolar,” kata dia.

Jokowi juga mengatakan harga MRT per kilometer Rp 900 miliar. Namun, yang tetap dikhawatirkan adalah supaya tiketnya tidak mahal. Meski begitu, Jokowi mengaku belum bisa membicarakan besaran harga tiket.

Sebab, dia khawatir kalau tidak ada bantuan dari pusat. Sementara, terkait kereta layang atau bawah tanah belum diputuskan. Menurutnya, ke depan sosialisasi harus masif dilakukan ke bawah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement