REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Agus Dermawan Wintarto Martowardojo mengaku kecewa dengan banyaknya penyalahgunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di sejumlah daerah.
Akibatnya, banyak masyarakat yang seharusnya menikmati BBM bersubsidi malah tidak menerimanya. Demikian diungkapkan oleh Agus selepas temu pers di Kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kamis (29/11).
Agus menjelaskan, banyak oknum-oknum yang membeli BBM bersubsidi tanpa batas. Dampaknya, saat masyarakat benar-benar membutuhkan, mereka hanya dapat memperolehnya dalam jumlah yang minim.
Apakah ada indikasi mafia? Agus tidak mengetahuinya. Meski begitu, Agus menyinyalir praktek penyalahgunaan BBM bersubsidi dilakukan secara sistematis.
Caranya dengan memanfaatkan kolusi demi mendapatkan jatah untuk kemudian dijual dengan harga yang lebih tinggi.
"Itu sudah jadi tren yang begitu luas," tukas Agus.